JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta Bambang Eryudhawan mengatakan, status gedung sarinah telah diusulkan sebagai cagar budaya sejak tahun 2016 oleh Tim Ahli Cagar Budaya Jakarta.
Oleh karena itu, perlakuan renovasi terhadap gedung sarinah sama dengan dengan bangunan yang telah diputuskan sebagai cagar budaya, yakni perlu melalui sidang pemugaran dan pembuatan IMB.
"Sudah diusulkan oleh Tim Ahli Cagar Budaya Jakarta sebagai calon cagar budaya. Istilahnya di Undang-Undang menjadi diduga cagar budaya. Kalau sudah diduga berarti perlakuannya nyaris sama dengan hampir diputuskan (cagar budaya)," kata Bambang saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).
Baca juga: Statusnya Diduga Cagar Budaya, Renovasi Gedung Sarinah Harus Izin Pemprov DKI
Aturan perlakuan terhadap bangunan calon cagar budaya diatur dalam Pasal 31 Angka (5) Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang berbunyi, "Selama proses pengkajian, benda, bangunan, struktur, atau lokasi hasil penemuan atau yang didaftarkan, dilindungi dan diperlakukan sebagai Cagar Budaya".
Kendati demikian, hingga kini, pengajuan sidang pemugaran dari pengelola Gedung Sarinah belum diterima pihak Pemprov DKI.
"Kami belum menerima dan belum ada agenda menyidangkan," ungkap Bambang.
Menurut Bambang, Pemprov DKI akan mendukung segala bentuk rancangan renovasi Gedung Sarinah selama menjaga keunikan dan keunggulan gedung itu sendiri.
Baca juga: McDonalds Sarinah Tutup Minggu Besok, Tinggalkan Berbagai Kenangan Nongkrong hingga Kerjakan Tugas
PT Sarinah (Persero) akan merenovasi Gedung Sarinah pada Juni atau usai Lebaran 2020.
Menurut Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, pekerjaan renovasi gedung diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 700 miliar.
"Sarinah akan mengusung konsep baru dengan mengadopsi tema kekinian, tetapi tetap mengedepankan budaya Indonesia," kata Gusti menjawab Kompas.com, Jumat (8/5/2020).
Sarinah baru ini, Gusti melanjutkan, dirancang sebagai smart and green building (gedung pintar dan hijau).
Renovasi itu termasuk gerai-gerai kuliner yang ada di tempat perbelanjaan itu. Bahkan, bakal ada ruang untuk komunitas kesenian di Sarinah Thamrin.
"Saya maunya di situ ada komunitas kesenian. Sabtu-Minggu adalah kesenian kita dimainkan di situ. Bisa pameran lukisan, atau videographic. Culture education community kita jalankan," kata Menteri BUMN Eric Thohir dalam wawancara terbatas di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (8/5/2020).
Baca juga: Kenangan Warga Jakarta di McDonalds Sarinah, dari Bikin Skripsi hingga Nongkrong Sampai Pagi...
Menurut Erick, masyarakat di Indonesia kerap lebih mengapresiasi dunia Barat dibandingkan kualitas negeri sendiri.
Sehingga, Erick Thohir ingin mengubah konsep Nusantara di Sarinah Thamrin ketika rampung direnovasi yang ditargetkan November 2021.
"Kadang-kadang kita ini terlalu ke barat-baratan. Padahal, waktu (kesenian) kita mainkan di airport di Bali malah diapresiasi," ujarnya.
Tak hanya kesenian, para pelaku industri perfilman Indonesia juga akan ditampilkan di sana beserta produk yang dipasarkan.
Sebab, selama ini Sarinah memasarkan berbagai produk yang tak menarik minat pembeli.
"Industri film kita tadinya sempat naik, bisa saja di sini mereka bisa launching produk. Bisa saja film-film Indonesia me-launching dan menjual merchandise-nya di sini," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.