Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Pedagang dan Pengunjung di Pasar Agung Depok Jalani Rapid Test

Kompas.com - 11/05/2020, 14:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Jawa Barat menyelenggarakan rapid test (uji cepat) Covid-19 di Pasar Agung, Sukmajaya, Senin (11/5/2020).

Kepala UPT Pasar Agung Biher Purba menjelaskan bahwa rapid test menyasar para pedagang sekaligus pengunjung secara acak.

"Targetnya 100 orang," ujar Biher kepada wartawan, Senin.

"Semua yang hadir di sini boleh ikut. Tapi, harapan kami, tentu saja selain pedagang dan pengunjung, petugas kebersihan yang notabene bersama teman-teman ada di pasar juga (rapid test)," lanjut dia.

Baca juga: Warga Depok Pengguna KRL Diminta Urus Surat Tugas Kantor Hari Ini

Jumlah 100 orang yang melakukan rapid test hari ini dianggap masih jauh dari ideal.

Pasalnya, jumlah orang yang ada di Pasar Agung bisa melampaui angka 300 orang per harinya.

"Mungkin tetap kita coba hubungi pihak dinas melalui Kepala Puskesmas Sukmajaya agar kegiatan ini dilanjutkan," Biher berharap.

"Kalau seandainya belum, ya kami sabar menunggu di tengah keterbatasan mereka karena jumlah penduduk Kota Depok saja 2,4 juta," sambung dia.

Baca juga: UPDATE Covid-19 9 Mei: Di Depok Tambah 10 Kasus Positif, 2 Pasien Sembuh

Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana menyebutkan, program ini berbeda dengan rencana pihaknya menggelar tes Covid-19 secara massal.

Pemeriksaan hari ini di Pasar Agung menggunakan metode rapid test yang tingkat akurasinya tak sampai 50 persen, sedangkan tes Covid-19 secara massal rencananya menggunakan metode tes swab PCR yang hasilnya jauh lebih presisi.

"Tes swab PCR nanti juga dilakukan, sasaran dan tempatnya sedang dikoordinasikan," kata Dadang kepada wartawan, Senin.

Baca juga: UPDATE Covid-19 9 Mei: Di Depok Tambah 10 Kasus Positif, 2 Pasien Sembuh

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto menjelaskan bahwa tes massal penting dilakukan guna memperoleh data riil kasus Covid-19 di lapangan.

Berbekal data riil soal tingginya kasus Covid-19 yang selama ini tak terdeteksi, pemerintah bisa menempuh kebijakan yang lebih efektif untuk menangani pandemi, sehingga pemerintah maupun publik tak perlu alergi jika kasus melonjak akibat tes massal.

Khusus Kota Depok, di atas kertas, bisa saja terdapat 100.000 orang positif Covid-19 dari total 2,4 jutaan penduduk Depok saat ini, lanjut Alif.

Baca juga: Depok Terima Alat Kesehatan untuk Tes Covid-19 Massal

Perhitungan ini hanya perhitungan kasar, merujuk pada angka infection rate Covid-19 di seluruh dunia sekitar 4 persen dari total populasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com