TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga yang bermukim di Sawah Utama RT 03 RW 02 Wadas Sari 2, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, memiliki cara tersendiri untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa.
Jika kebanyakan ngabuburit dilakukan dengan cara jalan-jalan sambil mencari takjil, mereka hanya berada di sekitar rumah bermain catur.
Cara tersebut dilakukan karena mematuhi aturan pemerintah untuk tidak berkerumun di tengah wabah Covid-19.
Baca juga: Satpol PP Bekasi: Pergerakan Didominasi Orang yang Ngabuburit
Namun, ada yang berbeda dalam permainan catur kali ini. Khususnya pada ukuran caturnya yang besar atau raksasa.
Catur raksasa tersebut diciptakan oleh warga bernama Jodi Purnama yang dimainkan oleh para tetangganya.
Mereka memainkan catur raksasa sejak minggu kedua Ramadhan.
"Iya saya pasang di depan rumah, karena tidak ada tempat. Ini untuk ngabuburit warga saja karena tidak boleh keluar rumah, jadi sambil tunggu maghrib di rumah," kata Jodi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/5/2020).
Jodi menceritakan, munculnya catur raksasa tersebut karena acara pameran di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta gagal digelar beberapa waktu lalu akibat wabah covid-19.
"Papan" catur raksasa itu luasnya 5 × 5 meter dengan luas petak hitam dan putih 60x60 sentimeter menggunakan matras.
"Saya kebetulan memang produksi catur raksasa, dan saat itu ada pesanan buat pameran dan batal. Mengikuti anjuran pemerintah enggak boleh ada keramaian akhirnya kita buat di rumah ini. Mainnya (catur) kan tidak berdekatan," katanya.
Catur raksasa yang dibuat selama 45 hari tersebut dimainkan setiap sore hari.
Olahraga mengasah otak tersebut disambut antusias warga yang ingin mencoba memainkannya.
"Awalnya ramai, karena terlalu ramai kan enggak boleh akhirnya dijadwal yang ingin main," papar Jodi.
Masyarakat ingin bermain catur raksasa namanya harus terdaftar dalam jadwal yang telah dibuat.
Setidaknya ada empat orang dalam sehari yang memainkan catur yang memiliki pion raja dengan tinggi 1-1,5 meter itu.
"Dari 4 orang main paling dapat dua kali permainan. Jadi dari pukul 14.30 sampai 17.00 WIB," ucapnya.
Baca juga: Dilema Puasa di Tengah Pandemi Covid-19, Rindu Bukber hingga Ngabuburit
Jodi berharap kemunculan catur raksasa ini dapat menjadi penghibur masyarakat di tengah wabah Covid-19.
"Dengan media (papan catur) yang besar menjadi perhatian masyarakat tentang catur ini. Paling tidak ramai (peminat) seperti bulu tangkis," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.