Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Terakhir PSBB Transisi Kota Bogor, Angka Reproduksi Covid-19 Melandai

Kompas.com - 04/06/2020, 11:57 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sehari jelang berakhirnya masa perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap ketiga atau PSBB Transisi, jumlah lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, menunjukkan data melandai.

Data monitoring harian tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor mencatat, sejak pemerintah daerah setempat mengumumkan fase transisi menuju normal baru pada Selasa (26/5/2020), jumlah pasien terkonfirmasi positif sebanyak 111 orang.

Sementara, pasien yang sembuh di hari itu berjumlah 43 orang. Untuk pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) berjumlah 47 orang, pasien orang dalam pemantauan (ODP) 85 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 69 orang, dan pasien meninggal 15 orang.

Baca juga: PSBB Terakhir, Cara Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi Kendalikan Zona Merah Covid-19

Merujuk pada data percepatan penanganan Covid-19 Kota Bogor yang dikeluarkan Rabu (3/6/2020), jumlah pasien terkonfirmasi positif sebanyak 113 orang. Meski begitu, pasien yang sembuh meningkat menjadi 49 orang.

Kurva landai juga ditunjukkan pada data orang tanpa gejala yang berjumlah 44 orang, pasien ODP yang juga menurun menjadi 84 orang, pasien PDP 58 orang, dan juga pasien meninggal tetap 15 orang.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan, berdasarkan data tren reproduction number (Ro) atau angka reproduksi dalam pandemi virus corona (Covid-19) melandai di angka 0,34 minggu ini.

Menurutnya, jika sampai tanggal 4 Juni 2020 angka Ro tetap melandai, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menerapkan fase baru atau menggunakan istilah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menyesuaikan arahan Gubernur Jawa Barat.

"Kami juga sedang menyusun protokol kesehatan baru bersama semua stakeholder untuk diterapkan setelah 4 Juni nanti, tentunya juga menyesuaikan dengan DKI Jakarta," kata Bima, Kamis (4/6/2020).

Bima mengatakan, meski begitu keputusan pilihan untuk melanjutkan perpanjangan PSBB atau memasuki fase normal baru akan diumumkan pada sore ini.

Ia mengaku harus berkonsultasi terlebih dulu dengan Gubernur Jawa Barat.

"Status Kota Bogor itu masuk zona kuning. Apakah dengan status kami yang landai ada perubahan status atau tidak, kita konsultasikan dulu," ucapnya.

Selama masa PSBB Transisi ini, Pemkot Bogor telah melakukan penyesuaian kebijakan terhadap aturan ketat yang selama ini diterapkan sejak PSBB tahap pertama.

Beberapa kebijakan yang disesuaikan itu antara lain restoran diizinkan buka dengan memperhatikan protokol kesehatan ketat, pengaturan kursi agar tetap menjaga jarak, dan membatasi maksimal 50 persen dari kapasitas.

Selanjutnya, pasar dan toko non pangan diizinkan buka dengan tetap menjaga jarak dan pengendalian pengunjung.

Baca juga: Kota Bogor Ulang Tahun Ke-538, Pemkot Akan Beri Penghargaan buat Tenaga Medis yang Tangani Covid-19

Kemudian, masjid dan tempat ibadah agar aktif berperan dalam edukasi warga, pusat informasi, dan bantuan sosial terhadap warga.

Termasuk, protokol kesehatan terus diperketat, pemakaian masker, cuci tangan, dan jaga jarak.

"Kami menimbang dan memutuskan, waktu hingga tanggal 4 Juni cukup untuk mematangkan Perwali baru yang akan menjadi landasan tatanan baru berikutnya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com