Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walkot Bekasi Terus Perkuat Karantina Tingkat RW Saat Adaptasi New Normal Berjalan

Kompas.com - 04/06/2020, 16:35 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menegaskan, saat ini jajarannya masih memperkuat karantina lokal atau RW siaga meski telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) adaptasi new normal.

Menurut Rahmat, Kota Bekasi sudah lebih dahulu menerapkan karantina lokal tingkat RW sebelum hal yang sama dilakukan Jakarta.

Hal ini bertujuan untuk memproteksi wilayah zona merah agar tak menyebar ke wilayah lainnya yang zona hijau. Sebab terakhir masih ada 49 zona hijau dari 56 Keluarahan di Bekasi.

Baca juga: Kota Bekasi juga Perpanjang PSBB tetapi Mulai Adaptasi New Normal

“Ya itu masih tetap dilakukan, jangankan ada PSBB, tidak pun RW harus siaga. Sama saja dari awal, kami sudah ada PSBB lokal,” ucap Rahmat di Bekasi, Kamis (4/6/2020).

Ia mengatakan, adaptasi kenormalan baru diterapkan Pemkot Bekasi sejak Presiden Joko Widodo berkunjung ke Bekasi pada Selasa (26/5/2020) lalu. Pemberlakuan adaptasi new normal akan dilakukan bertahap.

“Penyesuaian new normal ini kami buka secara bertahap, baik berkenaan dengan jasa, kesehatan, ekonomi dan jasa,” kata wali kota yang akrab disapa Pepen.

Adapun Pemerintah Kota Bekasi juga memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca juga: Ada Rasa Khawatir dan Rindu Terselip Sebelum Warga Bekasi Menuju New Normal

Namun, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tak menyebut secara detail hingga kapan PSBB itu diperpanjang.

“PSBB pasti diperpanjang, hanya pada pola adaptasi,” kata Rahmat.

Pada Kamis siang ini dari data website resmi Pemkot Bekasi corona.bekasikota.go.is ada 321 kasus positif Covid-19.

Dari jumlah tersebut, ada 255 pasien positif yang sembuh. Lalu, ada 33 pasien positif yang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com