Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Depok Klaim Angka Reproduksi Covid-19 Menurun 2 Pekan Terakhir

Kompas.com - 10/06/2020, 13:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok mengklaim angka reproduksi efektif Covid-19 di Depok menurun dalam 14 hari terakhir.

Kini, angka reproduksi efektif Covid-19 di Depok sudah di bawah 1.

"Dari 25 Mei 2020 sebesar 1,39 menjadi sebesar 0,54 pada 8 Juni 2020," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Rabu (10/6/2020).

Sebagai informasi, angka reproduksi efektif merupakan potensi penularan penyakit oleh seseorang.

Baca juga: Grafik Update 9 Juni Depok: Tambah 10 Kasus Baru, Total 603 Pasien Positif Covid-19

Jika angkanya 3, maka 1 orang pasien positif Covid-19 berpotensi menularkan 3 orang lain, sehingga penularan masih terus terjadi secara cepat.

Apabila angkanya kurang dari 1, maka penularan dianggap bisa dikendalikan karena berjalan lambat.

Dalam grafik yang dilampirkan Idris, meskipun sudah di bawah 1, namun tampak tren angka reproduksi efektif Covid-19 masih naik-turun alias belum stabil.

Baca juga: Pertengahan Juni, Labkesda Kota Depok Bisa Periksa Swab dengan PCR

Sebelumnya, Depok juga sempat mencatat angka reproduksi efektif di bawah 1 selama beberapa kali, yakni pada periode hari ke-51 hingga 61 dan periode hari ke-61 sampai 71.

Namun, angka itu akhirnya melonjak lagi ke atas 1 di akhir masing-masing periode.

"Dengan angka reproduksi efektif Kota Depok saat ini kurang dari 1, kita tidak boleh lengah, akan tetapi harus tetap waspada," ungkap Idris.

"Karena, penambahan dan penularan kasus masih terjadi. Maka dari itu, kita harus konsisten menjalankan protokol kesehatan, agar angka reproduksi efektif Covid-19 di Depok terus menurun," tambah dia.

Baca juga: Sejumlah Pedagang Pasar di Jakarta Positif Covid-19, Kekhawatiran Muncul Klaster Baru

Data terbaru per Selasa (9/6/2020), Kota Depok telah mencatat total 603 pasien positif Covid-19 sejak pertama kali diumumkan awal Maret 2020 lalu.

Sebanyak 335 pasien dinyatakan sembuh, sementara 30 orang lainnya meninggal dunia.

Dua hari terakhir ini Depok mencatat kenaikan lagi temuan kasus baru Covid-19 dengan jumlah dua digit, yakni 11 kasus baru pada Senin (8/6/2020), dan 10 kasus baru pada Selasa (9/6/2020).

Padahal, selama 12 hari sebelumnya, temuan kasus positif Covid-19 di Depok tak pernah sampai 2 digit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com