Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Serius Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Tradisional

Kompas.com - 11/06/2020, 14:17 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) meminta perhatian serius pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan di pasar tradisional.

Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, pasar menjadi sumber ekonomi dan sumber kebutuhan pokok sebagaian besar masyarakat. Namun pasar cukup rentan dengan penyebaran Covid-19.

"Perhatian serius yang diharapkan dari pemerintah adalah menerapkan protokol kesehatan di pasar tersebut dengan cara sosialisasi protokol kesehatan, imbauan kesadaran melaksanakan protokol kesehatan, hingga penyediaan hand sanitizer dan penyemprotan disinfektan," kata Reynaldi dalam keterangannya, Kamis (11/6/2020).

Baca juga: Epidemiolog UI Sarankan Pemprov DKI Jakarta Survei di Pasar Tradisional untuk Deteksi Covid-19

Ia mengemukakan, jika penerapan protokol kesehatan di pasar berjalan baik maka aktivitas jual beli akan tetap berjalan tanpa harus takut dengan penularan Covid-19.

Namun bila protokol kesehatan gagal diterapkan dan tingkat penyebaran Covid-19 tinggi di pasar, tidak menutup kemungkinan masyarakat akan memilih sistem belanja lain.

Ia mengungkapkan, IKAPPI telah menyebarkan panduan singkat protokol bagi pengelola dan para pedagang yang bisa dengan cepat dan mudah dipahami.

Dalam panduan itu antara lain disebutkan pengelola pasar agar mengatur ulang jarak lapak antar pedagang.

"Kemudian, pengelola pasar melakukan tes suhu kepada pengunjung sebelum masuk pasar. Pengelola pasar atau pedagang harus mempersiapkan sekat plastik antar-pedagang dan pembeli untuk keamanan bersama," kata dia.

Pedagang dan pembeli juga wajib memakai masker di lingkungan pasar sekaligus selalu menjaga jarak dengan pembeli, minimal satu meter.

"Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan setelah melakukan transaksi dan interaksi. Pengelola pasar juga harus mempersiapkan tempat pencuci tangan di masing-masing blok pasar sekaligus penyemprotan disinfektan," ujar dia.

Baca juga: Satpol PP Jakpus Akan Patroli di Pasar-pasar untuk Awasi Penerapan Protokol Kesehatan

Sebelumnya, sebanyak 51 pedagang pasar tradisional di DKI Jakarta tertular Covid-19. Data itu tercatat oleh Ikappi pada Kamis pukul 10.00 WIB.

Sebanyak 51 pedagang itu diketahui positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab. Sebelumnya mereka menjalani rapid test dan dinyatakan reaktif Covid-19.

Berikut rinciannya berdasarkan data Ikappi:

  1. Pasar Perumnas Klender: 20 pedagang
  2. Pasar Mester Jatinegara: 1 pedagang
  3. Pasar Serdang Kemayoran: 9 pedagang
  4. Pasar Kedip, Kebayoran Lama: 2 pedagang
  5. Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih: 14 pedagang
  6. Pasar Induk Kramat Jati: 5 pedagang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com