JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak berusia 16 tahun di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, menjadi korban pemerkosaan oleh tujuh orang pria hingga meninggal dunia.
Sebelum diperkosa, korban dicekoki tiga butir eksimer sekaligus hingga kehilangan kesadaran.
Pil eksimer atau chlorpromazine yang disalahgunakan pada kasus pemerkosaan itu memiliki banyak efek samping. Salah satunya bisa menyebabkan penggunanya tertidur selama berhari-hari.
Baca juga: Pil Eksimer, Obat Gangguan Jiwa Berat yang Disalahgunakan pada Kasus Pemerkosaan Anak di Tangerang
Psikiater dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Charles E Damping mengatakan, lamanya waktu tidur yang dialami tiap pengguna eksimer bisa berbeda-beda.
Bagi yang biasa mengonsumsi alkohol dan pernah menggunakan eksimer sebelumnya, orang tersebut akan tertidur beberapa jam.
"Tetapi kalau orang itu belum pernah makan obat (eksimer) sama sekali, waduh, itu mungkin bisa 2-3 hari enggak bangun," kata Charles saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/6/2020).
Baca juga: Fakta Pemerkosaan Anak di Tangerang, Bermula Pacaran lewat Medsos hingga Dicekoki Pil Eksimer
Efek samping lainnya, pil untuk mengobati orang dengan gangguan jiwa berat ini bisa menimbulkan gejala akathisia. Pengguna eksimer bisa jadi merasa gelisah.
"Bisa terjadi efek samping seperti akathisia, jadi orang itu enggak bisa tenang, gelisah, maunya bergerak terus," kata Charles.
Tak hanya itu, Charles menuturkan, pil eksimer bisa menyebabkan gejala yang mirip penyakit parkinson, seperti gemetar.
Baca juga: Kenali, Gejala Penyakit Parkinson dan Penanganannya
Parkinson merupakan gangguan progresif dari sistem saraf di otak yang memengaruhi pergerakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.