Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mal Disarankan Tutup Akses di Pinggir Jalan Raya jika Kapasitas Penuh

Kompas.com - 17/06/2020, 18:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah, berharap para pengelola mal di Kota Depok, Jawa Barat, memperhatikan strategi penutupan akses masuk ke mal jika kapasitas di dalamnya sudah penuh.

Mal-mal di Depok telah diizinkan untuk dibuka lagi sejak Senin (16/6/2020) lalu. Namun para pihak terkait wajib mematuhi protokol kesehatan dan jumlah pengunjung mal hanya boleh mencapai 50 persen dari kapasitas yang tersedia.

"Penting ketika penghitungan di dalam terasa sudah cukup padat atau sesuai tercapai 50 persen maka tutupnya bukan di lobi," kata Azis kepada wartawan pada Rabu (17/6/2020).

Baca juga: Satpol PP DKI Terjunkan Petugas untuk Awasi Pelanggaran Protokol Kesehatan di Mal

"Kalau tutupnya di lobi, maka akan ada tumpukan, ada antrean di depan lobi. Itu akan sulit dikendalikan dan orang akan tunggu-menunggu, berapa orang masuk, berapa orang keluar," ungkap dia.

Ia telah melayangkan usul kepada para pengelola mal agar menutup akses masuk di tepi jalan raya jika kapasitas sudah penuh.

Dengan begitu, peluang terciptanya kerumunan dan antrean masuk mal saat kapasitas di dalamnya sudah penuh (50 persen) dapat dicegah.

Para calon pengunjung pun tidak perlu berharap-harap cemas kapan mereka bisa masuk ke dalam mal dan bisa langsung memikirkan alternatif perjalanan.

"Tutupnya ya di pinggir jalan. Begitu di sini penuh maka di pinggir jalan yang ditutup, diumumkan bahwa mal belum bisa dimasuki," kata dia.

"Jadinya kan orang langsung lanjut jalan. Jadi, menutupnya tidak di lobi. Ini termasuk salah satu koordinasi dengan pihak pengelola mal," tambah Azis.

Meskipun sebagian besar mal di Depok sudah kembali buka, ada sejumlah fasilitas di dalamnya yang belum boleh beroperasi guna menghindari penularan Covid-19. Fasilitas seperti pusat kebugaran, tempat permainan dan kegiatan anak, spa, tempat pijat, refleksi, salon, klinik gigi, bioskop, karaoke, belum boleh dibuka karena dianggap masih rawan menjadi tempat penyebaran virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com