Sementara itu, perampok merampas pula uang tunai Rp 500.000 dari dompet RP. Tak berhenti di sana, kartu ATM milik RP dengan saldo sekitar Rp 2,8 juga ikut digasak.
Sekitar satu jam sebelum dilepaskan, perampok itu berkali-kali meminta nomor pin ATM milik RP.
Baca juga: Penyerangan oleh Kelompok John Kei, Masalah Penjualan Tanah yang Berujung Rencana Pembunuhan
Kala itu, RP masih mencoba peruntungan dengan membohongi pelaku dua kali soal nomor PIN.
Ia akhirnya pilih memasrahkan saldo di ATM-nya pada percobaan ketiga -- percobaan penentuan yang apabila gagal, dapat membuat kartu tertelan mesin ATM.
"Kalau sampai tertelan, kalian yang saya telan," ujar SR menirukan ancaman salah satu pria itu.
Mereka akhirnya dilepaskan di kawasan Jalan Mayor Oking, di tengah suasana gelap gulita dini hari dan dikelilingi kebun.
Jarak menuju kediaman masing-masing masih jauh, namun anehnya, para perampok itu menyisakan uang Rp 150.000 untuk para korban sebagai "uang untuk pulang".
Dilanda trauma hebat, mereka berjalan kaki cukup jauh, namun mereka kelelahan karena 4 jam disekap tanpa minum dan tubuhnya ditindih.
"Terus ada angkot nomor 41 lagi. Di dalamnya ada ibu-ibu juga, kami merasa mungkin akan aman," tutup SR soal angkutan yang akhirnya mereka tumpangi hingga ke kediaman masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.