Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang: Lahan Tempat Semanggi Center Akan Jadi Balai Kesenian

Kompas.com - 03/07/2020, 21:15 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang menjelaskan, rencana pengosongan lahan yang ditempati komunitas seniman Semanggi Center Foundation di Jalan Perintis Kemerdekaan Cikokol, tidak untuk mengusir para seniman.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Ubaifillah Anshar mengatakan, pihaknya justru ingin merenovasi tempat tersebut menjadi balai kesenian.

"Kita malah ingin perbaiki biar menjadi BLK Kesenian. Nanti kita bisa libatkan para seniman termasuk anggota Komunitas Semanggi untuk menjadi mentor," ujar dia dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Jumat (3/7/2020).

"Enggak ada tuh kita gusur-gusur atau usir orang," tambah dia.

"Kami tidak pernah punya rencana untuk menggusur gedung bekas Radio EMC yang sekarang ditempati oleh Komunitas Semanggi," tegas dia.

Ubaifillah mengatakan, tujuan renovasi gedung tersebut agar aset Pemerintah Kota Tangerang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum, bukan hanya komunitas Semanggi Center.

"Kita ingin gedung tersebut bisa lebih dioptimalkan untuk kepentingan masyarakat Kota Tangerang," kata dia.

Lahan yang terletak di seberang Gedung Perpustakaan Kota Tangerang itu dulunya merupakan kantor Radio EMC yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Setelah Radio EMC tidak beroperasi, lahan tersebut dimanfaatkan oleh Komunitas Semanggi (Semangat Berbagi) untuk aktivitas mereka sejak 2011.

Baca juga: Komunitas Seniman Pertanyakan Urgensi Pemkot Tangerang Minta Kosongkan Lahan Semanggi Center

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Tangerang Buceu Gartina mengatakan, pihaknya meminta pengosongan lahan untuk melancarkan proses serah terima aset dari sebelumnya milik Pemkab Tangerang menjadi Pemkot Tangerang.

"Jadi peralihan dari Pemkab ke Pemkot secara administrasi kan sudah. Maka harus dikuasai dulu fisiknya sesuai dengan aturan dan akan diperiksa aset tersebut oleh BPK RI," kata dia.

Buceu menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh BPK RI, barulah Pemkot Tangerang berencana untuk merenovasi tempat tersebut.

Sebelumnya, Ketua Komunitas Semanggi Center Foundation Mukafi Solihin mengaku sudah mendapat surat dari Pemkot Tangerang untuk melakukan pengosongan lahan.

Pihaknya mempertanyakan urgensi dari langkah Pemkot Tangerang itu.

Pria yang akrab disapa Mi'ing itu mengaku sudah melayangkan surat pada 26 Mei lalu dan meminta Pemkot Tangerang untuk menunda pengosongan lahan sampai dengan akhir tahun 2021.

"Karena ada banyak program yang masih kita jalankan, termasuk program internasional yang tertunda tahun ini karena Corona," kata dia.

Baca juga: Akun Instagram Wali Kota Tangerang Diserbu Tagar #savesemanggicentercikokol

Seperti diketahui lahan seluas 980 meter persegi yang ditempati Semanggi Foundation tersebut awalnya merupakan aset dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Pemkab Tangerang kemudian melakukan penyerahan aset kepada Pemerintah Kota Tangerang pada 25 Februari lalu, salah satunya bidang tanah dengan tiga bangunan utama yang kini digunakan oleh Semanggi Center Foundation.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com