Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu Korban Penculikan di Tangerang, Anak Diajak Pergi Nonton Video Game, Tak Pulang hingga Larut Malam

Kompas.com - 06/07/2020, 15:04 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Zainab, ibu Zahwan bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar itu bercerita tentang anaknya yang menghilang pada Sabtu (4/7/3030) lalu.

Anaknya tak pulang ke rumah hingga larut malam dan terakhir terlihat di taman bermain di Kampung Dongkal RT 08 RW 03, Cipondoh Indah Kota Tangerang yang dekat dengan rumahnya.

Itulah sebabnya dia bersama keluarganya langsung membuat selebaran orang hilang yang disebar ke sosial media. Besok paginya, anak itu kembali bersama temannya Rasya.

Zainab menceritakan anaknya menghilang bukan karena ketidaksengajaan melainkan ulah orang tak dikenal yang menculik Abas dan Rasya.

Baca juga: Ledakan di Menteng, Sejauh Mana Peristiwa Ledakan Disebut Terorisme?

Berawal dari janji penculik yang akan membawa anak-anak yang bermain di taman Kampung Dongkal untuk menonton sebuah video game.

"Kebetulan di tempat kami ada taman bermain, jadi mereka kumpul ramai-ramai, mereka dijanjikan (penculik) mau nonton game ramai-ramai, katanya mau nonton gratis," ujar Zainab saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Senin (6/7/2020).

Kejadian itu sekitar pukul 20.00 WIB, selain Abas dan Rasya, ada dua anak yang sempat ikut ajakan sang penculik. Namun, kata Zainab, dari cerita Abas kedua temannya diturunkan di pinggir jalan karena keduanya menangis.

Mereka berdua melanjutkan perjalanan menggunakan mobil angkot yang dikendarai oleh pelaku penculikan. Abas mulai gelisah ketika angkot tak berhenti di dan terus-menerus berjalan.

Baca juga: Seorang Sopir Truk Danai Tawuran Berdarah Geng Romusha Vs Pesing

Melihat kegelisahan Abas dan temannya, pelaku menjanjikan sejumlah uang ke Abas dengan jumlah Rp 3 juta.

"Entar gue kasih duit tong Rp 3 juta, tapi lo enggak usah turun, ikut gue aja. Nanti gue ambil duit di ATM," tutur Zainab menirukan cerita anaknya.

Abas akhirnya menuruti perkataan penculik, sampai akhirnya tak kunjung ada uang Rp 3 juta yang dijanjikan hingga malam sudah mulai larut.

Abas kemudian kembali bertanya soal uang yang dijanjikan dan video game yang akan mereka tonton ramai-ramai.

Bukan malah uang yang mereka dapat, ancaman bogem mentah atau tamparan keras justru keluar dari mulut penculik tersebut.

"Diem enggak lu, kalau nggak diem gue tampar," tutur Zainab menirukan kata penculik dari cerita anaknya.

Baca juga: Geng Romusha dan Pesing Siarkan Tawuran di Instagram untuk Cari Penantang Selanjutnya

Kemudian kedua anak ini tiba di depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang atau tepatnya di taman di depan Masjid Al Azhom Kota Tangerang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com