Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Minggu Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo, Kasus yang Belum Terungkap

Kompas.com - 17/07/2020, 09:29 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

“Saya (dan suami) bilang enggak kenal sama sekali (dengan Yodi). Memang benar-benar enggak kenal. Saya kaget kalau beritanya gitu (bilang kenal),” ujar Sari saat ditemui Kompas.com di warungnya, Rabu (15/7/2020) malam.

Kompas.com sempat menunjukkan foto wajah Yodi kepada mereka. Para pemilik warung tersebut juga tak mengenali Yodi.

Ia mengaku, akan mengenal pelanggannya jika sering mampir ke warung. Selama sebulan terakhir, warung-warung di pinggir Danau Cavalio pun sepi dari pengunjung karena terdampak Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan (PSBL).

Para pemilik warung di sekitar TKP penemuan mayat Yodi pun tak pernah melihat Yodi mampir sebelum ditemukan tewas.

Polisi masih memeriksa alat-alat bukti yang ditemukan. Polisi menganasis sidik jari yang ada di barang bukti seperti handphone, jaket, motor, dan beberapa barang bukti lainnya di laboratorium Forensik.

Baca juga: Polisi Periksa 10 Pisau Milik Warung di Dekat TKP Penemuan Jenazah Editor Metro TV

Di warung-warung sekitar pinggir Danau Cavalio, polisi memeriksa pisau-pisau. Setidaknya ada 10 pisau yang diperiksa polisi untuk disamakan jenisnya dengan pisau yang ditemukan di dekat Yodi.

Polisi juga memeriksa handphone Yodi demi mendapatkan petunjuk lanjutan. Analisis secara forensik dilakukan.

Namun, dari pemeriksaan alat bukti hingga saat ini belum ada informasi motif yang bisa disampaikan ke publik. Kematian Yodi masih menjadi teka-teki.

Pemurung dan hilang kabar sejak Selasa 7 Juli malam

Kondisi lalu lintas di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta, Rabu (16/7/2020). Di sebelah kanan yang terpasang garis polisi adalah tempat penemuan mayat editor Metro TV Yodi Prabowo.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Kondisi lalu lintas di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta, Rabu (16/7/2020). Di sebelah kanan yang terpasang garis polisi adalah tempat penemuan mayat editor Metro TV Yodi Prabowo.

Ibu editor Metro TV Yodi Prabowo, Turinah, menceritakan gelagat sang anak sebelum hilang dan ditemukan tewas di pinggir Tol JORR, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.

Turinah bercerita, beberapa hari sebelum ditemukan tewas, Yodi tampak sering murung.

"Saya melihat gelagatnya dia yang saya pikir janggal, enggak kayak biasanya, sering murung, terus makan juga kayak enggak selera," ujar Turinah dalam tayangan Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu lalu.

Selain itu, menurut Turinah, Yodi selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi. Hal itu terjadi beberapa hari sebelum Yodi menghilang dan dia sedang cuti. "Kalau saya pergi ke mana, misalnya ngerjain kerjaan di dapur, dia selalu ngikutin, dia pasti ngikutin," kata Turinah.

Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 15.00-22.27 WIB. Pacar Yodi, kata Turinah, menyatakan terakhir kali berkomunikasi dengan Yodi pada Selasa malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

Pada Rabu pagi, Turinah dan pacar Yodi sudah tidak bisa menghubungi Yodi. Turinah juga menghubungi teman-teman Yodi, termasuk teman satu kantornya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com