Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Tak Cukup karena Covid-19, Pemprov DKI Gandeng Pihak Ketiga untuk Revitalisasi Terminal Rawamangun

Kompas.com - 20/07/2020, 07:22 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menggandeng pihak ketiga guna membantu proses revitalisasi Terminal Rawamangun, Jakarta Timur.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau akrab disapa Ariza menilai penggunaan Terminal Rawamangun belum maksimal pascarevitalisasi pada tahun 2015.

Kala itu, Terminal Rawamangun direvitalisasi di bawah pimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Revitalisasi saat ini masih tahap diinventarisir. Nanti kita akan kerja sama dengan pihak ketiga, karena ada Covid-19, kita tidak memiliki dana yang cukup. Tapi, kita tidak akan menyerah, kita akan terus mencari terobosan dan solusi, sehingga terminal ini bisa digunakan lebih baik lagi," kata Ariza dalam keterangannya, Senin (20/7/2020).

Baca juga: Perum PPD Kirim 50 Bus Gratis untuk Antisipasi Penumpukan Penumpang KRL di Stasiun Bogor

Untuk diketahui, Terminal Rawamangun merupakan terminal lintasan. Karena bukan terminal utama, tidak ada pul bus di Terminal Rawamangun. Bus-bus yang masuk ke dalam terminal juga hanya singgah "mengambil" penumpang.

Bus-bus yang masuk ke Terminal Rawamangun ini merupakan bus tujuan Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sementara itu, bus-bus tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah dipindahkan ke Terminal Pulogebang sejak 16 Agustus 2016 lalu.

Nantinya, lanjut Ariza, revitalisasi Terminal Rawamangun diharapkan dapat selaras dengan program Pemprov DKI untuk integrasi antarmoda transportasi.

Baca juga: Pemprov DKI Revisi Perda Tata Ruang untuk Akomodasi Reklamasi Ancol

"Kita harus memastikan bahwa kota Jakarta bisa sejajar dengan kota-kota di dunia. Tidak hanya aman, bersih, dan rapi, tapi juga memiliki transportasi yang terintegrasi dengan baik," ujar Ariza.

"Sehingga bisa memberikan kenyamanan serta memastikan bahwa pengguna moda transportasi dapat berpindah antar moda yang lain dan tetap tepat waktu," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Pemprov DKI Jakarta telah membentuk perusahaan patungan integrasi ticketing.

Perusahaan integrasi ticketing tersebut diberi nama JakLingko Indonesia yang melibatkan empat perusahaan di dalamnya yakni PT MRT Jakarta, PT Kereta Commuter Indonesia, PT LRT Jakarta, dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).

Nantinya tiket berbagai macam moda transportasi seperti Transjakarta, MRT, LRT, KRL, hingga angkutan kota bisa dibayar dengan menggunakan satu kartu atau satu jenis pembayaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com