Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amphetamine Rusak Otak dan Ciptakan Halusinasi hingga Paranoia Akut

Kompas.com - 27/07/2020, 23:06 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo, polisi menemukan zat amphetamine dalam urine Yodi.

Polisi menduga kuat Yodi tewas karena bunuh diri.

Pengaruh amphetamine tersebut lah yang diduga kuat menjadi penyebab utama dirinya nekat melakukan tindakan bunuh diri.

"Meningkatnya keberanian yang luar biasa, jangan pernah bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal karena tak akan nyambung ini," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Baca juga: Editor Metro TV Yodi Prabowo Positif Amphetamine, Diduga Picu Bunuh Diri

Tubagus mengungkapkan bahwa Yodi bunuh diri lantaran mengalami depresi, usai melakukan pemeriksaan ke dokter kulit dan kelamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Berdasarkan hasil penyelidikan, Yodi diketahui sempat menjalani tes dan konsultasi di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM, kemudian disarankan dokter untuk menjalani tes HIV.

"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM Kencana. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," ujar Tubagus.

Kemungkinan depresi didapatkan polisi dari pemeriksaan dan keterangan saksi ahli psikologi forensik.

Pengaruh Amphetamine

Psikiater dr Nova Riyanti Yusuf SpKJ mengtakan, penggunaan amphetamine bisa menyebabkan halusinasi, waham, paranoia, dan perubahan suasana hati.

Gejala-gejala tersebut dinamakan psikosis.

Psikosis merupakan gangguan mental serius yang ditandai oleh gangguan hubungan dengan kenyataan.

"Jadi ada bisikan keyakinan yang salah, ketakukan yang dikejar-kejar, ketakutan ada yang mau jahatin, ada yang nyuruh-nyuruh padahal tidak ada. Itu menyerangnya di neurotransmiter dopamin," ujar perempuan yang akrab disapa Noriyu saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/7/2020) sore.

Baca juga: Apa itu Amphetamine? Zat yang Ditemukan dalam Urine Editor Metro TV Yodi Prabowo

Informasi yang dihimpun Kompas.com, delusi adalah kepercayaan atau kesan keliru yang dipegang teguh, meskipun itu bertentangan dengan kenyataan dan apa yang secara umum dianggap benar.

Ada delusi paranoia, delusi muluk, dan delusi somatik. Orang-orang yang mengalami delusi paranoia mungkin berpikir bahwa mereka sedang diikuti padahal tidak atau merasa ada pesan rahasia yang sedang dikirim kepada mereka.

Sementara seseorang dengan delusi yang muluk-muluk akan merasa penting secara berlebihan. Sementara delusi somatik adalah ketika seseorang percaya bahwa mereka memiliki penyakit yang mematikan tetapi pada kenyataannya sehat.

Di sisi lain, halusinasi adalah persepsi indrawi dengan tidak adanya rangsangan eksternal. Itu berarti berkaitan dengan bagaimana seseorang melihat, mendengar, merasakan, atau mencium sesuatu yang ada.

Seseorang yang berhalusinasi mungkin melihat hal-hal yang mungkin ada atau mendengar orang berbicara ketika sendirian.

Noriyu mengatakan, penggunaan amphetamine mempengaruhi kerja neurotransmitter dopamin di otak. Penggunaan yang berlebihan akan merusak otak.

Dilansir Drugs.com, amphetamine merupakan stimulan sistem saraf pusat yang memengaruhi bahan kimia di otak serta saraf yang berkontribusi terhadap efek hiperaktif dan control impuls.

Efek jangka pendek mengonsumsi amphetamine adalah timbulnya perasaan gembira, lebih banyak energi, dan kepercayaan diri.

Efek yang lain adalah susah tidur dan nafsu makan menurun.

Selain itu, efek jangka pendek yang lain adalah pernapasan dan detak jantung meningkat, tekanan darah naik, berkeringat, sakit kepala, gigi menggertak, mengepalkan rahang dan jantung berdebar kencang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com