Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Antar-kelompok Massa di Bekasi, Polisi Tahan 4 Orang

Kompas.com - 01/08/2020, 19:33 WIB
Cynthia Lova,
Krisiandi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bentrok antar warga pecah di kawasan Jatiwarna, Pondok Melati, Bekasi Sabtu (1/8/2020) dini hari.

Aksi tawuran tersebut sempat diunggah dalam akun Instagram @bekasi.terkini beberapa jam lalu.

Dalam video itu tampak sejumlah warga memegang celurit dan hendak menyerang kelompok warga lainnya.

Baca juga: Tawuran Warga Pecah di Cilincing gara-gara Saling Ejek, 1 Orang Tewas

Kedua kelompok saling menyerang. Tampak pula lemparan petasan.

Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Hery Purnomo mengonfirmasi peristiwa tersebut.

Hery mengatakan, keributan itu terjadi antar-kelompok massa.

Menurut Hery, penyebab bentrokan itu adalah senggolan kendaraan.  

“Jadi karena yang anggota kelompok merasa tidak suka (motornya disenggol) dan dalam keadaan mabuk juga. Akhirnya dipukulilah orang ini (salah satu anggota kelompok yang menyenggol),” ujar Hery saat dihubungi, Sabtu (1/8/2020).

Tak terima anggotanya dipukuli, kelompok massa yang anggotanya diduga jadi korban penganiayaan menantang kelompok pelaku pemukulan dengan berkumpul di Jalan Raya Hankam, Pondok Melati.

Hery menyebut bentrok tak berlangsung lama. Sebab pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi bentrok.

Ia mengatakan, ada 11 orang dari kelompok yang diduga menganiaya ditangkap untuk dimintai keterangan. 

Dari 11 orang yang ditangkap, sebanyak empat orang diduga kuat melakukan penganiayaan.

“Pemeriksaan terus dilakukan. Diamankan di TKP yang diamankan 11 orang (dari kelompok yang diduga menganiaya). Sementara yang terbukti menganiaya ada empat orang. Empat orang ini sedang ditahan,” kata dia.

Baca juga: Balas Dendam karena Kalah Tawuran, Siswa SMK di Depok Malah Bacok Anak SD

Akibat bentrok itu diakuinya ada beberapa orang yang terluka. Namun, ia tak menjelaskan secara detail.

Ia mengatakan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus bentrok tersebut.

“Ada yang terluka, tetapi udah di sini orangnya. Tidak dirawat inap. Ini masih didalami lebih lanjut,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com