Namun, kata Hendra, saat hendak dimakamkan, warga ada yang tidak terima jika A dimakamkan dengan protokol Covid.
Warga lain kemudian diprovokasi sehingga menimbulkan keributan.
Baca juga: Walkot Rahmat Effendy Perkirakan Alat Tes Covid-19 di Bekasi Cukup hingga Desember
Hendra mengatakan, keributan itu tak berlangsung lama. Sebab pihak kepolisian langsung datang ke lokasi.
Warga yang membuat keributan dan petugas RSUD langsung melakukan mediasi menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Akhirnya A dimakamkan di TPU umum oleh warga sekitar dan petugas kesehatan kok,” kata dia.
“Kami juga kedepan minta kepada RSUD jika ada kasus pasien suspect segera dilakukan swab dan hasilnya harus dipercepat. Sehingga tidak menimbulkan kerusuhan seperti ini, atau paling tidak pengawalanlah dari kepolisian,” tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.