Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Kerahasiaan, Agen Detektif Wanita Tidak Punya Akun Media Sosial

Kompas.com - 11/08/2020, 10:01 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai detektif yang menjalani tugas rahasia, seorang agen sejatinya menjaga identitas mereka. Akhirnya, memiliki akun media sosial menjadi hal mustahil.

Itulah yang disampaikan Pimpinan Detektif Wanita Jessica yang tergabung di Eye Detektive Indonesia dalam podcast Kompas.com yang tayang di saluran YouTube Kompascom Reporter on Location.

"Kalian punya sosial media, nah saya tidak punya. Kenapa enggak punya? Ya mungkin bisa dipahami bahwa profesi seperti ini harus menjaga pribadi juga personal informasi," katanya.

Baca juga: Jasa Detektif Wanita, Lihai Menggoda Pria-pria Nakal yang Tak Setia

Arus informasi yang diterima oleh agen setiap menjalani tugas harus dijaga baik-baik. Informasi hanya boleh diberitahu pihak kantor. Lalu pihak kantor lah yang meneruskan ke klien.

Karena itu, jangan sampai agen dengan sengaja mengumbar sesuatu ke akun media sosialnya yang dapat diketahui oleh publik.

Bisa-bisa, pekerjaan agen sebagai detektif perempuan juga ketahuan.

Baca juga: Sibuk Mengamati Target, Hampir Seluruh Agen Detektif Wanita Ternyata Masih Lajang

Tak sengaja tangani kasus teman dekat

Jessica selaku pimpinan Detektif Wanita saat berbicang santai untuk podcast Kompas.com yang rekaman audio visualnya juga tayang di kanal YouTube Kompascom Reporter on Location.Dokumentasi Kompascom Reporter on Location Jessica selaku pimpinan Detektif Wanita saat berbicang santai untuk podcast Kompas.com yang rekaman audio visualnya juga tayang di kanal YouTube Kompascom Reporter on Location.

Pada suatu kesempatan menangani kasus, Jessica pernah mengalami pengalaman yang menarik.

Saat itu ia akan melakukan tugasnya sebagai agen.

Ia mempelajari bukti-bukti yang ada. Namun, setelah ditelusuri dari media sosial, ternyata target merupakan teman Jessica.

Buntutnya Jessica enggan dan menolak untuk melanjutkan tugasnya mengikuti target.

Baca juga: Syarat Jadi Agen Detektif Wanita: Cantik dan Pintar Berkamuflase untuk Uji Kesetiaan Lelaki

"Dalam beberapa kasus aja saya pernah menemukan perselingkuhan, ternyata perselingkuhannya temennya saya. Cara hadapinya. ya saya bilang, 'Jangan saya deh, pak, yang kerjain kasus ini. Tidak enak, teman," cerita Jessica.

Atasan Jessica akhirnya memberi kelonggaran dan mempebolehkan Jessica tidak mengambil proyek tersebut.

Agen boleh kerja sampingan

Seorang agen harus pandai mencari peluang atau bisa dibilang berkamuflase.

Sembari mengintai, agen juga harus menutupi identitas aslinya saat bergaul di kalangan masyarakat.

Bagaiamana caranya?

Jessica menyebutkan, agen-agen di Detektif Wanita punya keahlian lainnya, yakni mulai dari bidang seni lukis hingga dunia tarik suara.

"Seperti tadi disampaikan, untuk berkamuflase kalau ditanya orang kerja apa itu tadi ada yang sebagian pekerja artistik lukis ada yang sebagian anak band, ngedesain, gitu sih," kata Jessica.

Pekerjaan itu dilakukan para agen guna mengisi waktu luang.

Tentu, para agen juga butuh bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Seperti diketahui, Detektif Wanita sendiri merupakan penyedia jasa investigasi untuk permasalahan perselingkuhan di tengah hubungan asmara ataupun suami istri.

Detektif Wanita (https://detektifwanita.com/) berada di bawah naungan Eye Detective Indonesia (https://detektifindonesia.com/).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com