Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Pradi Wajah Baru di Pilkada Depok meski Petahana, PSI: Selama Ini Semua Dikendalikan Idris

Kompas.com - 11/08/2020, 19:25 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Depok, Andi Lumban Gaol menyebutkan salah satu faktor yang membuat partainya mau berkoalisi dengan Gerindra jelang Pilkada Depok 2020.

Selain karena merasa ada kesamaan ideologi, ia menganggap kandidat yang diusung Gerindra, Pradi Supriatna merupakan wajah baru dan bisa membawa harapan untuk Kota Depok.

"Harapan kami, Depok mudah-mudahan nanti di bawah kepemimpinan beliau (Pradi Supriatna), beliau bisa membawa lebih baik untuk Kota Depok," jelas Andi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/8/2020).

"Ditambah sejauh ini, kita lihat Depok makin parah dalam hal kemacetan dan hal-hal lainnya," ungkapnya.

Baca juga: PSI Jajaki Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Depok 2020

Sebagai informasi, Pradi Supriatna sebetulnya bukan wajah baru dalam konstelasi politik Kota Depok.

Pradi merupakan kandidat calon petahana. Sebagai wakil wali kota Depok saat ini, ia hampir pasti akan pecah kongsi dengan Wali Kota Depok, Mohammad Idris, yang memilih maju dengan usungan PKS.

Kembali ke satu dekade silam, Pradi juga pernah mencalonkan diri sebagai calon wakil wali kota Depok pada Pilkada Depok 2010 lalu dan keok oleh usungan PKS, Nur Mahmudi Ismail.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno berpendapat, Pradi tak bisa dianggap membawa harapan baru karena ia bagian dari Pemerintah Kota Depok saat ini yang dianggap tidak progresif.

"Kalau orang merasa 5 tahun belakangan ini Depok tidak maju, karena wali kota dan wakilnya sekarang sama-sama maju nanti, berarti tidak ada harapan untuk kebaruan dan kemajuan Kota Depok," ujar Adi kepada Kompas.com, Selasa (28/7/2020).

Baca juga: Jelang Pilkada Depok, PSI: Prioritas Kami Mengakhiri Rezim PKS

"Ini 2 calon yang akan maju adalah 2 orang yang sekarang sedang berkuasa dan dianggap tidak beres kerjanya," tambah dia.

Akan tetapi, Andi melontarkan pembelaan di balik upaya partainya merapat ke kubu Pradi dan menganggapnya dapat membawa perubahan untuk Depok.

Menurut dia, Pradi tak bisa ikut disalahkan jika pemerintahan Kota Depok saat ini tidak progresif.

"Di eksekutif, kita tahu pembagian tugas mereka (Idris dan Pradi). Selama periode ini, beliau (Pradi) kurang berperan. Semua dikendalikan oleh wali kota saat ini (Idris)," ucap Andi.

"Kita tahu, (ketimpangan) pembagian tugas antara wakil dan wali kota sudah menjadi rahasia umum. Nah, beliau (Pradi) bertekad untuk Depok ini bisa lebih maju ke depannya," imbuhnya.

Andi mengaku masih belum memperoleh detail visi Pradi Supriatna jika kelak terpilih memimpin Kota Depok.

Namun, selama komunikasi dengan Pradi, Andi berujar bahwa PSI Kota Depok sudah terlibat dalam sejumlah perbincangan soal rencana membangun transportasi massal hingga pengelolaan sampah.

"Ada beberapa poin lagi, ada sekitar 8 poin yang kami sampaikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com