KEPULAUAN SERIBU, KOMPAS.com - Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, PPSU, dan perwakilan Pertamina sudah mengumpulkan 110 kantong gumpalan minyak di Pulau Pari pada Rabu (12/8/2020).
Jumah ini menurun dari temuan awal Selasa kemarin sebanyak 380 kantong.
"Hari ini 110 kantong," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Djoko Rianto Budi melalui pesan singkat, Rabu.
Djoko juga menjelaskan, para petugas mengumpulkan gumpalan minyak yang terbawa dari tengah laut ke pinggir pantai.
Baca juga: Pertamina: Gumpalan Minyak di Perairan Pulau Pari Bukan karena Kebocoran Sumur YYA-1
Gumpalan yang ada di pinggir pantai kemudian diangkut. Sebagian diangkut memakai saringan.
Menurut Djoko, saringan digunakan untuk mengumpulkan gumpalan minyak yang bentuknya kecil.
"Belum ada (perahu) kan kami alatnya juga belum ada, di samping partikel cemaran yang mengapung relatif berukuran kecil-kecil," kata Djoko.
Seperti diketahui, pinggiran pantai di Pulau Pari tercemar oleh tumpahan minyak yang sudah padat dan berwarna hitam.
Bukan cuma di Pulau Pari, pulau sekitarnya Untung Jawa dan Tidung juga dicemari tumpahan minyak yang sudah padat.
Baca juga: Pertamina Teliti Sumber Gumpalan Minyak yang Cemari Perairan Pulau Pari
Di Pulau Pari sendiri petugas berhasil mengumpulkan setidaknya 380 karung dengan berat rata-rata 20 kilogram per karungnya pada Selasa kemarin.
Dugaan sementara, gumpalan minyak berasal dari kapal yang melintas di sekitar perairan Pulau Pari.
Pihak Sudin LH pun sudah bekerja sama dengan Pertamina guna meneliti kandungan dalam gumpalan minyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.