Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Kenang Kebaikan Wali Kota Seoul Park Won Soon Bantu Jakarta Tangani Covid-19

Kompas.com - 13/08/2020, 16:39 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, ada jasa Wali Kota Seoul, Park Won Soon dalam penanganan Covid-19 di Ibu Kota.

Anies mengenang kebaikan Wali Kota Seoul yang dia panggil dengan nama Mayor Park melalui unggahan di Instagram pribadinya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyampaikan terima kasih atas kebaikan sang Wali Kota yang dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (10/7/2020) lalu.

"Pada ribuan tes yang dilakukan di Jakarta, ada jejak jasa Mayor Park dan persahabatan dua kota," kata Anies seperti dikutip dari unggahan Instagramnya, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Kondisi Jakarta 5 Bulan Pandemi Covid-19: Tak Ada Zona Hijau, Warga Tetap Malas Pakai Masker

Anies menceritakan awal kebaikan Mayor Park yang tak segan mengibahkan alat tes uji Covid-19 kepada Pemprov DKI.

Pada awal merebaknya Covid-19, Pemprov DKI masih susah untuk meningkatkan kapasitas testing di Ibu Kota karena keterbatasan alat Rapid Test hingga PCR.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pada awal wabah merebak di Jakarta, kita mencari segala macam cara untuk bisa meningkatkan kapasitas testing. Masalahnya saat itu, ketersediaan alat RT-PCR di dalam negeri terbatas, di pasaran global pun amat langka. Semua upaya dikerjakan untuk meningkatkan kapasitas itu. Mulai dari usaha membeli ke produsen sampai usaha meminjam alat RT-PCR. Ada 8 kota yang kita kirimi surat, kota-kota maju dunia yang menjadi sahabat Jakarta. Dalam surat disampaikan bahwa Jakarta berencana meminjam alat RT-PCR selama masa pandemi ini saja. Setelah wabah selesai, maka alat itu akan dikembalikan. Semua merespon cepat. Mayoritas menjawab bahwa mereka juga sedang mengalami masalah yg sama. Memang tidak ada satupun kota di belahan dunia manapun yang siap menghadapi pandemi ini. Tapi beberapa merespon positif dan siap membantu. Ada satu yang unik, yaitu Mayor Park Woon Soon, Walikota Seoul. Mayor Park adalah seorang sahabat baik. Kita sering berinteraksi dalam berbagai kesempatan. Mayor Park mengirim pesan bahwa lebih mudah utk menghibahkan RT-PCR daripada meminjamkan. Jadi alat milik mereka yang masih baru itu dihibahkan untuk DKI Jakarta. Datanglah sebuah mesin RT-PCR. Dikirim langsung dari Seoul. Diantarkan oleh Dubes Korea Selatan ke Balaikota. Alat ini mampu memproses hingga 900 sampel/hari. Pada Dubes Korsel saya titipkan sepucuk surat dan selembar kain batik betawi untuk Mayor Park. Surat itu telah sampai pada Mayor Park, tapi batik betawi itu belum sempat dipakainya karena Mayor Park ditemukan wafat 3 minggu kemudian. Seorang walikota yang berjasa dalam membantu Jakarta itu telah berpulang, tapi budi baik dan persahabatannya kita rasakan hingga sekarang. Pada ribuan tes yang dilakukan di Jakarta, ada jejak jasa Mayor Park dan persahabatan dua kota. Interaksi yang selama ini dibangun di tataran global itu mengantarkan pada persahabatan dan jejaring internasional. Sejalan pesan konstitusional kita, “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Dan dalam situasi krisis, seperti saat pandemi ini, pertemanan dan persahabatan itu menemukan pembuktiannya. Itulah yang kita semua ikut rasakan. #ABW

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan) on Aug 12, 2020 at 7:22pm PDT

Anies bersama jajarannya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas testing, mulai dari usaha membeli hingga meminjam alat RT-PCR.

"Ada 8 kota yang kita kirimi surat, kota-kota maju dunia yang menjadi sahabat Jakarta. Dalam surat disampaikan bahwa Jakarta berencana meminjam alat RT-PCR selama masa pandemi ini saja. Setelah wabah selesai, maka alat itu akan dikembalikan," kata Anies.

"Semua merespons cepat. Mayoritas menjawab bahwa mereka juga sedang mengalami masalah yang sama. Memang tidak ada satupun kota di belahan dunia manapun yang siap menghadapi pandemi ini," sambungnya.

Baca juga: Pengawasan Pencegahan Covid-19 di Permukiman Jakarta Dinilai Lemah

Meskipun demikian, ada sejumlah kepala daerah yang siap membantu Jakarta untuk menyediakan alat tes, di antaranya Mayor Park.

Dia bahkan rela menghibahkan alat RT-PCR kepada Jakarta, dibanding meminjamkannya.

"Mayor Park mengirim pesan bahwa lebih mudah untuk menghibahkan RT-PCR daripada meminjamkan. Jadi alat milik mereka yang masih baru itu dihibahkan untuk DKI Jakarta," ungkap Anies.

Mayor Park langsung mengirim alat RT-PCR ke Jakarta dimana alat tersebut mampu memproses hingga 900 sampel per hari.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Masih Tinggi, Pemprov DKI Belum Akan Buka Tempat Hiburan

Sebagai ungkapan terima kasih, Anies mengirimkan sepucuk surat dan selembar kain batik Betawi kepada Mayor Park melalui Duta Besar Korea Selatan.

"Surat itu telah sampai pada Mayor Park, tapi batik Betawi itu belum sempat dipakainya karena Mayor Park ditemukan wafat 3 minggu kemudian," ujar Anies.

"Seorang Wali Kota yang berjasa dalam membantu Jakarta itu telah berpulang, tapi budi baik dan persahabatannya kita rasakan hingga sekarang," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com