Rohim beserta relawan Saber sudah berhasil mengumpulkan empat ton ranjau paku.
Total keseluruhan ranjau paku itu terdiri dari ranjau paku dan ranjau jari-jari payung.
Jumlah itu dikumpulkan atau diamankan dari jalanan ibu kota sejak awal tim Saber berdiri pada 8 Agustus 2011 hingga saat ini.
Baca juga: Ranjau Paku di Jakarta: Titik Rawan, Jenis Ranjau hingga Tips Berkendara
“Sisa koleksi sekarang tinggal empat ember lagi. Yang sudah disortir sekitaran satu kuintal lebih,” ujar Rohim.
Sebagian paku yang ia kumpulkan bersama rekan-rekan timnya sudah dikirimkan ke tempat peleburan besi tua.
Pada saat awal-awal bergiat, daerah yang rawan ranjau paku adalah flyover Roxy, sekitaran Cideng, Jl Kyai Hasyim Asy'ari, lanjut ring 1 Jl Medan Merdeka Utara, Jalan Veteran dan Jl Majapahit.
“Tapi alhamdulillah akhir tahun 2017 jalur tersebut sudah steril aman dari ranjau paku,” kata Rohim.
Pada Agustus 2016, Rohim bersama rekan timnya pernah menggelar hasil sweeping ranjau paku di Polsubsektor Thamrin, Bundaran HI, Jakarta.
Saat itu, Rohim dan rekan-rekannya membawa 1,5 ton paku yang telah dikumpulkan selama 5 tahun.
Anggota Saber terdiri dari berbagai macam profesi, yaitu karyawan pabrik, kontraktor, penjual nasi, penjual kue, sopir pribadi, pengemudi ojek daring dan panggilan di Jakarta.
“Saya selalu menghimbau kepada pengendara motor harap ekstra hati-hati ketika melewati titik rawan ranjau,” ujar Rohim.
Ia menyampaikan imbauan tersebut mengingat Jakarta masih rawan ranjau paku.
Rohim mengimbau pengendara mengurangi kecepatan saat melintasi daerah-daerah yang rawan ranjau paku.
Berkendara dengan kecepatan tinggi sangat rawan terkena ranjau paku.
“Beban berat atau berboncengan juga rawan sekali terkena ranjau. Batas aman kecepatan maksimal 20 km/jam,” ujar Rohim.