Novarita mengaku harus memeriksa data untuk mengetahui berapa jumlah pasien Covid-19 saat ini yang menghuni rumah sakit.
Baca juga: Warga Abai, Pemkot Setengah Hati, Pandemi Covid-19 di Depok bagai Bom Waktu?
Namun, kata dia, rumah sakit yang ada masih bisa menampung pasien Covid-19 jika ada pertambahan beberapa hari ke depan.
"Kalau sekarang, yang tidak bergejala itu isolasi di rumah. Tapi kalau rumahnya tidak memungkinkan karena misalnya rumahnya tidak layak untuk isolasi, bisa dirujuk ke RS khusus isolasi," ungkap Novarita.
Akan tetapi, ia tak menampik bila suatu hari rumah sakit bisa kedodoran karena melonjaknya jumlah pasien Covid-19 yang mesti dirawat.
“Memang, memang (seperti bom waktu). Itu yang kadang sedih juga. Apalagi upaya yang harus dikerjakan? Menyiapkan tempat tidur di rumah sakit, sudah maksimal menurut saya. Tenaga kesehatannya juga sudah kerja maksimal banget, tapi warganya enggak (peduli),” ungkapnya.
“Mau menyiapkan berapa rumah sakit yang harus dibuka? Siapa juga (tenaga kesehatan) yang mau kerja nantinya kalau sebanyak itu?” tuntas Novarita.
Ia menyoroti rendahnya kepatuhan warga Depok terhadap protokol pencegahan penularan Covid-19.
Bagi Novarita, Depok tidak dapat hanya mengandalkan rumah sakit sebagai bagian hilir penanggulangan pandemi.
"Gerakan pakai masker itu harus digencarkan, kalau kita tampung saja seluruh pasien, kayaknya enggak akan bisa menampung kalau pencegahannya tidak dilakukan," ujarnya.
"Karena jumlah tempat tidur yang bisa disediakan berapa? Jumlah penduduk berapa? Nanti bisa kayak di Surabaya. Makanya, berpikirnya harus dari pencegahannya, bukan responsnya. Mau nyiapin berapa tempat tidur?" tuntas Novarita.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Depok: Data Pemkot Tak Transparan hingga Disentil Mendagri Tito
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.