Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Aborsi Ilegal Tersembunyi di Jakpus, Terus Menggeliat meski Berulang Kali Terbongkar

Kompas.com - 20/08/2020, 10:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Selama menjalani bisnis 'bawah tanah' itu, dua dokter itu dibantu petugas kebersihan klink untuk proses membuang bahkan mengubur janin dan mayat bayi.

Satu bulan setelahnya, polisi yang melakukan pengembangan menemukan mayat-mayat bayi dikubur di halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) Sumber Asih -II di Jalan Arif Rahman Hakim, Jakarta Pusat.

Ada 12 mayat bayi yang ditemukan. Polisi pun menangkap SS serta DAN yang berprofesi sebagai tukang kebun dan sebagai tenaga tata usaha di SLB itu.

SS dan DAN itu menerima 'order' penguburan janin dan bayi dari pemilik klinik Helin Herlina, HER.

Keduanya sudah bekerja selama enam bulan bekerja menanam mayat bayi di halaman sekolah.

Kepala SLB Sumber Asih II, Nico mengatakan, para guru sangat terpukul dengan penemuan mayat bayi di halaman sekolah.

"Tetapi, untungnya para orangtua murid bisa memahami sehingga tidak menarik anak-anaknya," kata Nico.

Baca juga: Bisnis Klinik Aborsi Ilegal di Raden Saleh Cikini, Tak Mati meski Digerebek Berkali-kali

Tahun 2016

Setelah terbongkar, keberadaan klinik aborsi di sana seolah 'menghilang'. Tak ada kasus praktik ilegal lagi yang dibongkar selama 19 tahun.

Polisi baru menguak klinik aborsi ilegal yang tetap menggeliat secara tersembunyi di kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat pada tahun 2016.

Subdirektorat III Sumber Daya Lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya menindak dua dari sembilan yang terlihat membuka praktik melalui internet.

Polisi menetapkan sembilan orang sebagai tersangka. Dua orang di antaranya merupakan dokter yang menjadi pengelola.

Kepala Subdirektorat III Sumber Daya Lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP, Adi Vivid mengatakan, klinik tersebut ternyata sudah beroperasi sekitar lima tahun.

”Kawasan Raden Saleh ini sudah puluhan tahun dikenal sebagai lokasi aborsi ilegal. Bahkan, mungkin sejak 1975 sudah ada,” ujar Vivid dalam Harian Kompas berjudul 'Bisnis Aborsi Ilegal Tak Tersentuh' edisi Kamis 25 Februari 2016.

Polisi pun telah memeriksa dua dari sembilan klinik aborsi ilegal yang digerebek.

Dua klinik aborsi kondisi ruang praktik aborsi sangat jauh dari syarat-syarat kesehatan. Ruangan sempit dengan dinding dan plafon berjamur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com