Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tangerang Alami Lonjakan Kasus Baru Covid-19 Tertinggi Sejak PSBB Diterapkan

Kompas.com - 21/08/2020, 09:38 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid ke-9 yang sedang dijalani wilayah Kota Tangerang menjadi fase PSBB dengan kasus tertinggi sejak aturan ini diterapkan pada 18 April lalu.

Data yang dihimpun Kompas.com, puncak gelombang pertama penularan Covid-19 selama PSBB di Kota Tangerang terjadi pada saat PSBB pertama, yakni dengan jumlah penularan 111 kasus dalam dua minggu.

Kemudian di PSBB kedua turun menjadi 60 kasus baru dalam dua minggu, PSBB ketiga 56 kasus baru dalam dua minggu.

Baca juga: UPDATE 20 Agustus: Tambah 15 Kasus di Kota Tangerang, 170 Pasien Covid-19 Masih Dirawat

Penularan kasus baru Covid-19 di Kota Tangerang sempat menyentuh angka terendah pada PSBB ke-7, atau periode 13-26 Juli 2020.

Dalam PSBB tersebut, hanya ada 24 kasus baru dalam dua minggu. Namun, angka rendah tersebut tidak bertahan lama.

PSBB tahap delapan kasus baru Covid-19 selama dua minggu ditutup dengan pertambahan 87 kasus, meningkat tiga kali lipat dari kasus sebelumnya.

Baca juga: 3 ASN Positif Covid-19, Wali Kota Tangerang Berlakukan Kembali WFH

Kini PSBB ke-9, atau periode 10-23 Agustus 2020 sudah berjalan 11 hari dengan kasus baru tertinggi selama PSBB berlangsung.

Tercatat ada 123 kasus baru dalam 11 hari tersebut dengan peningkatan kasus baru terbanyak terjadi empat hari terakhir pada 17-20 Agustus sebanyak 60 kasus baru.

Masuk gelombang kedua

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi mengatakan, wilayah Kota Tangerang memasuki gelombang kedua peningkatan kasus Covid-19.

"Kita ini memang terjadi turbulensi gelombang kedua," ujar Liza saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Liza mengatakan, kenaikan jumlah kasus terlihat dari pasien aktif Covid-19 yang berstatus masih dalam perawatan. Minggu sebelumnya hanya ada 50 pasien aktif dan 18 pasien di antaranya memerlukan perawatan intensif di fasilitas kesehatan.

Kini, melonjak hingga tiga kali lipat dari sebelumnya 50 pasien aktif menjadi 156 pasien aktif Covid-19.

Namun, lanjut Liza, kondisi gelombang pertama jauh berbeda dengan kondisi gelombang kedua dalam hal persiapan dan antisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Salah satunya adalah tracing yang semakin masif di Kota Tangerang.

Setidaknya, kata Liza, ada 1.500 swab test per minggu yang dijalankan Pemkot Tangerang untuk mendeteksi dini kasus Covid-19.

"Itu wajib 1.500, semua di-tracing karena kita mau mencari ada di mana saja Covid-19," kata dia.

Selain itu, lanjut Liza, sudah ada 32 rumah sakit yang dilibatkan untuk penanganan Covid-19 di Kota Tangerang dengan kapasitas sebanyak 480 tempat tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com