Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genteng Rumah Sekitar Flyover Tapal Kuda Akan Dicat Senada, Warga Lenteng Agung: Biar Bagus Saya Manut

Kompas.com - 21/08/2020, 10:32 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga di Jalan Agung Raya 1, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta, Kahfi (52), mengaku belum tahu instruksi pengecatan warna senada pada genteng rumah di sekitar flyover tapal kuda yang dilontarkan oleh Gubernur Anies Baswedan.

Ia menunggu informasi lanjutan dari aparatur pemerintah terkait tentang pengecetan genteng rumah.

“Kalau rencana mau dicat gentengnya saya belum tahu ya. Kalau pemerintah mau cat, saya terima rencananya,” kata Kahfi saat ditemui, Kamis (20/8/2020).

Kahfi mengatakan, belum ada sosialisasi terkait rencana pengecetan genteng dari pihak kelurahan. Ia menyebutkan, apa pun rencana pemerintah untuk meningkatkan keindahan lingkungan sekitar akan diikuti.

Baca juga: Warga Minta Pemprov Biayai Pengecatan Genteng Rumah di Sekitar Flyover Lenteng Agung

“Saya tunggu keputusan RT, RW, lurah, camat saja. Kalau biar bagus rapi indah, saya ikutin saja. Untuk kebaikan, saya manut,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, genteng rumah warga di sekitar jalan layang (flyover) Tanjung Barat dan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, bakal diwarnai menjadi satu warna.

Hal ini bakal dilakukan agar jalan layang tapal kuda tersebut terlihat indah estetikanya ketika dipotret dari udara dengan drone.

Baca juga: Demi Estetika Foto, Genting Rumah di Sekitar Flyover Tapal Kuda Akan Diwarnai Senada

Pernyataan tersebut dilontarkan Anies dalam rapat pimpinan terkait progres pembangunan simpang tak sebidang yang diunggah di kanal YouTube Pemprov DKI, Rabu (19/8/2020).

"Nanti ini (warna gentengnya tak senada) akan begini terus fotonya bertahun-tahun ke depan. Wali Kota bicarakan dengan rumah-rumah di sini gentengnya dicatin semua, Pak. Jadi kita obrolin dari sekarang," kata Anies dalam video rapat tersebut.

Anies meminta agar Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali untuk membicarakan pewarnaan genteng tersebut dengan warga sekitar.

Nantinya, untuk warna genteng akan ditentukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Anies Minta Genteng Rumah Warga di Sekitar Flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat Dicat Satu Warna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com