DEPOK, KOMPAS.com - Masa kampanye Pilkada Depok 2020 akan berlangsung mulai 26 September hingga 5 Desember 2020.
Dalam kurun tersebut, akan digelar debat terbuka antara pasangan calon kandidat, sebagaimana yang lazim digelar pada pemilu-pemilu sebelumnya.
Namun, sehubungan dengan pandemi Covid-19, KPU Kota Depok mengaku bakal membatasi jumlah partisipan di dalam penyelenggaraan debat publik tersebut.
"Debat tetap ada, tapi terbatas orang yang datang," ungkap Mahadi Rahman, komisioner KPU Kota Depok kepada Kompas.com, Jumat (21/8/2020).
Baca juga: PKS Bakal Usung Mohammad Idris-Imam Budi Hartono di Pilkada Depok 2020?
Mahadi yang membidangi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan SDM ini berujar, debat publik antara pasangan calon kandidat akan berlangsung tanpa pendukung.
"Sekarang yang boleh datang hanya pasangan calon, tamu undangan, beserta LO (liaison officer) Jadi sangat sedikit," jelasnya.
"Dulu kan calon boleh bawa relawannya 50 atau 75, sekarang pendukung tidak boleh sama sekali," tambah Mahadi.
Kebijakan ini diharapkan dapat memangkas jumlah partisipan dalam debat publik calon wali kota dan wakil wali kota Depok 2021-2026.
Baca juga: Jelang Pilkada Depok, PSI: Prioritas Kami Mengakhiri Rezim PKS
Apabila biasanya debat publik dihadiri 200-300 orang di dalam ruangan, dengan larangan datang bagi para relawan dan pendukung, jumlah partisipan diprediksi menciut jadi hanya 50-60 orang.
"Paling sekarang 50-60 di studio, pokoknya terverifikasi lah," kata Mahadi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan