Meski sudah menjalani medical check up (MCU), Shoddiq tetap menjalani isolasi mandiri di kamar rumah.
Namun, 14 hari kemudian, Shoddiq mulai merasakan gejala yang mengarah Covid-19. Salah satu yang paling dirasakan hilangnya indra penciuman.
"Memang saat merawat saya baru sembuh dari tipes. Mungkin imun tubuh saat itu sedang turun. Saat itu saya swab, hasilnya negatif. Keluarga sedih. Menangis. ibu, istri dan anak saya minta untuk tinggal di rumah abang ipar," ucapnya.
Baca juga: Selama PSBB Transisi Jakarta, Pemprov DKI Terima Rp 1,79 Miliar Denda Pelanggar Masker
Hari demi hari Shoddiq menjalani kehidupan sendiri. Untuk makan, Ia dibawakan oleh istri yang diletakan di depan pintu kamar.
Belum lagi Shoddiq dipandang sebelah mata oleh tetangga yang mengetahui kondisinya setelah ada pendataan.
"Saat itu memang ada pendataan dari Ketua RT. Dari situ pada tahu. Mereka ketakutan dan pergi. Saat itu saya konsumsi vitamin, makan yang sehat seperti buah dan sayur," ucapnya.
Setelah kondisi dirasakan berbeda dari sebelumnya, Shoddiq kembali menalani swab bersama orangtua, istri, dan anaknya.
Hasilnya membuat Shoddiq dan keluarga tak berhenti mengucap rasa syukur. Mereka dinyatakan negatif Covid-19.
"Hasil itulah (buat mengembalikan kepercayaan tetangga). Sampai saat ini saya sudah lima kali menjalai swab," katanya.
Kendati demikan, perjuangan Shoddiq bukan saja merawat pasien dan melawan penyakit Covid-19 saja.
Ia harus mencari pekerjaan setelah terkena pemutusan hubungan kerja karena program efisiensi rumah sakit.
Shoddiq mengakui, setelah adanya pasien Covid-19 ruang IGD, rumah sakit itu harus ditutup sementara untuk sterilisasi. Pelayanan berjalan hanya untuk poli klinik.
"Saat itulah rumah sakit sepi, kemudian ada pengurangan. Saya terkena efisiensi. Tapi alhamdulillah sekarang saya sudah bekerja lagi di puskesmas," ucapnya.
Kini, Shoddiq berpesan agar masyarakat benar-benar mematuhi protokol kesehatan agar tidak terinfeksi Covid-19/
"Pesan dari saya untuk masyarakat jaga kebersihan, wajib menggunakan masker, belajar pola hidup sehat dan makan bergizi dan minum vitamin," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.