Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pabrik Jadi Klaster Covid-19, Pemkab Bekasi Sebut Penularan Terjadi di Luar Tempat Kerja

Kompas.com - 28/08/2020, 18:41 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah pabrik industri di kawasan Kabupaten Bekasi kini menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Bahkan, dalam catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi terakhir diketahui ada 300 karyawan yang bekerja di pabrik telah terpapar Covid-19 sejak dua pekan belakangan ini.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi Suhup memastikan bahwa pabrik-pabrik di wilayahnya rata-rata sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Mulai dari penggunaan masker, hand sanitizer, pengaturan sif kerja, hingga menjaga jarak fisik.

Baca juga: 71 Karyawan Pabrik Motor Suzuki di Tambun Terpapar Covid-19

“Mereka sangat ketat gitu lho di tempat dia bekerja, di tempat dia makan, di tempat dia shalat, ketat lah, saya lihat,” ujar Suhup saat dihubungi, Jumat (28/8/2020).

Menurut Suhup, munculnya klaster baru di kawasan pabrik bisa jadi berasal dari karyawan yang tinggal di luar Kabupaten Bekasi. Di satu sisi perusahaan tak bisa mengawasi aktivitas seluruh karyawannya selama 24 jam.

“Buruh-buruh yang ada di Kabupaten Bekasi bukan hanya orang dari Kabupaten Bekasi, tetapi ada yang dari Jakarta, dari Kota Bekasi, dari Depok, dari Tangerang, dari Karawang,” kata Suhup.

Baca juga: Klaster Industri Ditemukan, Ridwan Kamil Berharap Pabrik Tidak Tutup

“Memang mungkin ketat (protokol kesehatan) itu, kan di perusahaan. Tetapi, dia (karyawan/buruh) kan tidak selamanya di perusahaan, gitu lho," imbuhnya.

Masih kata Suhup, para buruh ataupun karyawan pulang ke tempat tinggal masing-masing pada pukul 15.00 WIB atau setelah 8 jam bekerja di pabrik.

"Mungkin di rumahnya (tertular), mungkin pada saat dia beraktivitas. Itu yang tidak bisa kita pantau terus menerus karena tidak ada perusahaan yang bisa memantau karyawaan 24 jam,” kata dia.

Dia juga mengaku tak bisa mengawasi langsung seluruh perusahaan di Kabupaten Bekasi, apakah taat menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: 71 Karyawannya Terpapar Covid-19, Pabrik Motor Suzuki Tetap Beroperasi

Sebab, ada sekitar 7.026 perusahaan dan 1,6 juta karyawan di Kabupaten Bekasi. Sementara, personel untuk mengawasi perusahaan-perusahaan itu kurang.

“Kalau dari pengawan ya tetap jalan. Kita udah monitoring ke kawan-kawan, kita juga udah uji petik ke perusahaan. Tetapi kan perusahaan kita banyak 7.000 mbak se Kabupaten, jadi tidak mungkin kita satu hari bisa mengawasi satu satu,” kata dia.

Dengan munculnya klaster baru Covid-19 di Kabupaten Bekasi belakangan ini, Suhup menyampaikan bahwa pihaknya akan membentuk tim yang berisikan sejumlah stake holder agar lebih ketat mengawasi perusahaan-perusahaan di wilayahnya.

Baca juga: Pabrik Motor Suzuki Lakukan Screening hingga Temukan 71 Karyawan Positif Covid-19

Ia juga minta perusahaan untuk rutin periksa kesehatan karyawannya demi mencegah penularan virus berbahaya.

“Ini akan jadi evaluasi, kita akan membentuk tim mengawasi keadaan perusahaan perusahan gitu. Kami sudah buat peraturan Bupati yang mengharuskan perusahaan melakukan swab kepada karyawan atau buruhnya sebanyak 10 persen secara acak,” tutur dia.

Adapun pada Rabu (26/8/2020) lalu Pemkab Bekasi mengumumkan 242 karyawan LG Electronics terpapar Covid-19.

Baca juga: Tambah Ratusan Pasien dari Klaster LG, Kini Ada 880 Kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi

Kemudian, pertengahan Agustus juga ditemukan 71 karyawan pembuatan motor Suzuki di Tambun I Kabupaten Bekasi terpapar Covid-19.

Kemudian, salah satu pabrik dari unit usaha Unilever Indonesia di kawasan industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat juga sempat ditutup.

Hal tersebut berdampak dari salah satu karyawan perusahaan Unilever yang dilaporkan positif Covid-19.

Pemkab Kabupaten telah lakukan pelacakan dan penulusuran ke karyawan hingga keluarga karyawan. Hasilnya, ditemukan 21 karyawan dan 15 keluarga karyawan positif Covid-19.

Baca juga: Pabrik Unilever Cikarang Kembali Beroperasi Setelah Ditutup karena Karyawan Positif Covid-19

Lalu, salah satu gedung di perusahaan Hitachi, di kawasan industri Cikarang, Kabupaten Bekasi sempat tutup sementara.

Kebijakan tersebut dampak ditemukannya satu karyawan di perusahaan tersebut terpapar Covid-19 pada Rabu (8/7/2020) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com