Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Acara Dangdutan di Pengasinan Dipenuhi Warga, Ini Tanggapan Pemkot Depok

Kompas.com - 29/08/2020, 15:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebuah video viral di media sosial menampilkan acara dangdut di sebuah lokasi di Pengasinan, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (29/8/2020).

Dalam video itu, tampak jelas hajatan yang dipersiapkan dengan matang mulai dari panggung hingga sound system itu dihadiri oleh banyak orang, meskipun pandemi Covid-19 masih melanda Depok.

Disebutkan, penyanyi yang menghibur massa di sana merupakan artis kenamaan, Evie Tamala.

"Ngapain lo pemda (pemerintah daerah) kemarin razia masker? Giliran acara begini pada ke mana?" tulis pengunggah video tersebut.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok pun angkat bicara mengenai insiden ini.

Baca juga: [UPDATE] Grafik Covid-19 di Depok 28 Agustus: 41 Kasus Baru, 2 Pasien Meninggal Dunia

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana menyebutkan, kegiatan tersebut bertabrakan dengan protokol kesehatan dalam pandemi Covid-19 saat ini.

Pasalnya, hajatan tersebut jelas mengundang kerumunan berskala besar yang berpotensi mempermudah penularan virus corona.

"Dalam Peraturan Wali Kota Depok Nomor 37 Tahun 2020, konser musik, seni, dan budaya skala besar belum dapat dilaksanakan," ujarnya kepada wartawan, Sabtu siang.

"Kalau dari visualisasi yang didapat dan melihat jumlah penonton lebih dari 30 orang, bisa dikatakan (hajatan dangdutan itu) jumlah besar," lanjut Dadang.

Ia tak bicara lebih jauh soal duduk perkara otoritas setempat bisa kecolongan sehingga hajatan berskala besar itu dapat berlangsung.

Baca juga: Suami-Istri Ini Minta Maaf Setelah Dangdutan Pesta Pernikahannya Dibubarkan Polisi

Dadang memastikan, Satpol PP segera dikerahkan ke lokasi tersebut. Panitia acara pun akan dipanggil dan kemungkinan terancam sanksi.

"Satpol PP sudah berada di lapangan dan akan segera melakukan pemanggilan kepada panitia acara," ujarnya.

Sebagai informasi, kasus Covid-19 di Depok terus meningkat secara signifikan dengan lonjakan pertama tercatat pada 31 Juli 2020.

Hingga data terakhir diperbarui kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 yang dilaporkan Pemerintah Kota Depok sudah mencapai 2.097 kasus, tertinggi di Jawa Barat.

Sebanyak 1.437 pasien dinyatakan pulih, sedangkan 74 lainnya meninggal dunia.

Dari jumlah itu, sebanyak 586 pasien kini sedang ditangani (kasus aktif), baik isolasi mandiri maupun dirawat di rumah sakit.

Jumlah itu lebih dari tiga kali lipat angka kasus aktif sebelum lonjakan, yakni 187 pasien pada 30 Juli 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com