JAKARTA, KOMPAS.com - Angka positivity rate kasus Covid-19 di DKI Jakarta mencatatkan angka 14 persen berdasarkan data Minggu (6/9/2020).
Angka ini merupakan yang tertinggi sejak PSBB transisi diterapkan.
Tri Yunis Miko Wahyono, epidemiolog dari Universitas Indonesia, menyebutkan, angka ini menunjukkan bahwa sudah saatnya Pemprov DKI kembali menerapkan PSBB ketat seperti di awal masa pandemi.
"Jadikan seperti kayak pertama, jadikan PSBB seperti semula," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/9/2020).
Baca juga: Anies: Kondisi Jakarta Mengkhawatirkan karena Penularan Covid-19 Tinggi
Menurut Miko, angka tersebut sudah sangat mengkhawatirkan. Penyeberangan virus terlihat sudah jauh dari kata terkontrol.
Miko juga menyoroti keputusan Dinas Kesehatan yang tidak melakukan tes PCR pada orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Menurut dia, langkah itu menunjukkan bahwa Pemprov sedang ketakutan dengan banyaknya jumlah kasus positif di Jakarta.
"Ya enggak boleh seperti itu, seharusnya kan lakukan tracing yang benar, isolasi semuanya, enggak usah takut," ujar Miko.
Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta bertambah 982 pada Minggu (6/9/2020).
Baca juga: Selama 6 Bulan, 5.083 Jenazah Dimakamkan dengan Protokol Covid-19 di Jakarta
Dengan demikian, secara akumulatif jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta sampai hari ini tercatat 46.691 orang.
"Jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 46.691 kasus," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, Minggu.
Dwi mengatakan bahwa dari jumlah total kasus positif itu, sebanyak 34.738 orang dinyatakan telah sembuh. Tingkat kesembuhannya mencapai 74,4 persen.
Kemudian, sebanyak 1.289 orang meninggal dunia. Tingkat kematian di DKI sebesar 2,8 persen.
Sampai saat ini, jumlah kasus positif Covid-19 yang masih aktif di Jakarta sebanyak 10.664 orang. Mereka masih menjalani perawatan ataupun isolasi mandiri.
Dwi menyebut bahwa ada 7.953 orang yang dites PCR pada hari ini untuk mendiagnosis kasus baru. Hasilnya, 928 positif dan 5.434 negatif.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 14,0 persen," kata Dwi.
Baca juga: UPDATE 6 September: Pasien Covid-19 di Jakarta Bertambah 982, Positivity Rate Capai 14 Persen
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyebutkan, kondisi Ibu Kota tengah mengkhawatirkan karena tingkat penularan Covid-19 semakin meningkat.
Menurut Anies, peningkatan angka penularan Covid-19 berbanding lurus dengan jumlah testing yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Anies mengeklaim, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan testing lima kali lebih tinggi dari batas ideal yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dari testing yang dilakukan itu, maka penambahan kasus harian juga semakin meningkat.
"Di Indonesia hanya ada dua provinsi yang (jumlah testing) melampaui angka WHO, yakni Jakarta dan Sumatera Barat. Jakarta sekarang mengkhawatirkan, kenapa? Dalam tiga minggu terakhir, angka (penambahan kasus positif harian) naik terus, artinya apa? Kita mendeteksi banyak, penularan juga terjadi angkanya banyak," kata Anies dikutip dari video KompasTV, Kamis (3/9/2020).
Oleh karena itu, Anies mengimbau warga disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan.
Sementara itu, Pemprov DKI sebagai pemangku kebijakan akan mengerjakan 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan).
"Maka, PR kita adalah menggalakkan yang 3M karena yang 3T sudah dikerjakan ini. Jakarta sudah mengerjakan 3T, sekarang mari kita pastikan masyarakat mengerjakan 3M," ucap Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.