Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadi Pranoto Akan Dijemput Paksa jika Mangkir Lagi dari Pemanggilan Polisi

Kompas.com - 07/09/2020, 13:54 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya memastikan akan menjemput paksa Hadi Pranoto untuk menjalani pemeriksaan terkait laporan konten video wawancara bersama musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji.

Hadi dalam video yang beredar menyatakan bahwa ia telah menemukan obat untuk Covid-19 tanpa. Namun klaim itu diragukan dan diduga merupakan hoaks.

Jemput paksa akan dilakukan jika Hadi tidak hadir lagi dalam pemanggilan kedua yang sudah dikoordinasikan oleh kuasa hukumnya.

"Nanti akan kami ultimatum, karena dalam aturan, pemanggilan ketiga yang adalah surat izin membawa (jemput paksa)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Senin (7/9/2020).

Baca juga: Hadi Pranoto Terancam Dijemput Paksa untuk Pemeriksaan Terkait Klaim Obat Covid-19

Hadi mengaku sakit pada dua pemanggilan sebelumnya, yaitu 13 dan 24 Agustus 2020. Pemeriksaan pun batal dilakukan.

Hadi yang sempat hadir pada pemanggilan kedua masih mengeluh sakit. Padahal dia dinyatakan sehat usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya.

Polisi kembali melakukan pemanggilan ulang terhadap Hadi dan dijadwalkan pada pekan ini.

"Bukan panggilan ketiga. Kemarin masih koordinasi minta diundur karena sakit. Minggu ini kami akan tunggu kehadiran dari HP," kata Yusri.

Anji dan Hadi Pranoto dilaporkan oleh Cyber Indonesia dengan sangkaan menyebarkan berita bohong. Dalam akunnya, Anji memuat kabar tentang penemuan obat covid-19. Penemu obat itu adalah Hadi. Klaim itu dikecam karena diduga merupakan hoaks.

Anji sudah memberikan klarifikasi dalam kanal YouTube-nya, Dunia Manji. Anji mengaku bahwa dia belum pernah mengenal Hadi Pranoto sebelumnya.

Pertemuan awal Anji dan Hadi Pranoto terjadi pada 29 Juli 2020, saat Anji berkunjung ke Pulau Tegal Mas, Pesawaran, Lampung.

“Saya datang ke Pulau Tegal Mas untuk melihat lahan saya yang ada di sana yang itu juga tertera di highlight Instagram saya berjudul Tegal Mas,” kata Anji dalam videonya.

Pada saat itu, Anji melihat acara yang dihadiri Hadi Pranoto. Seusai makan siang, Anji melihat Hadi Pranoto diwawancarai beberapa media. Salah satunya adalah Lampung Post.

“Yang mewawancarainya langsung pemimpin redaksinya. Hasil wawancara itu pun terbit pada hari itu juga dan di sana disebutkan Bapak Hadi Pranoto dengan sebutan profesor,” tambah Anji.

Anji menyebutkan, semua orang yang ada di Pulau Tegal Mas saat itu menyebut Hadi Pranoto dengan sebutan profesor.

“Saya tertarik dengan apa yang dibicarakan di dalam materi wawancara," kata dia.

Anji lalu mencari berita tentang Hadi Pranoto di Google. Anji menemukan pemberitaan tentang Hadi Pranoto sudah ada media massa sejak April 2020.

“Saya melihat harapan. Lalu saya meminta sesi wawancara dengan dia (Hadi Pranoto) untuk membicarakan perihal ini,” ujar dia.

Wawancara Anji dan Hadi Pranoto dilakukan pada 29 Juli 2020. Videonya kemudian diunggah pada 31 Juli 2020 atau dua hari setelah Anji mewawancarai Hadi.

Anji mengemukakan, sebagai pewawancara dia tak menyebutkan bahwa herbal yang disebutkan adalah obat.

“Tetapi itu adalah pernyataan Bapak Hadi Pranoto sendiri, lalu status dan kredibilitas Pak Hadi Pranoto yang dipertanyakan oleh banyak orang. Saya juga tanyakan dalam video tersebut di (menit) 4.29 dan juga menit 8.27,” kata dia .

Anji mengaku belakangan terkejut ketika mendapat informasi soal status Hadi Pranoto dan pernyataan-pernyataannya ternyata tak valid. Anji menyatakan dia tak pernah berniat menyinggung dunia kedokteran maupun tenaga kesehatan (nakes).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com