Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Caecilia Rawat Pasien Covid-19 di Rumah Tanpa Pakaian Astronot

Kompas.com - 08/09/2020, 08:42 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, isolasi mandiri di rumah agaknya cukup ampuh membantu pemulihan pasien terkonfirmasi Covid-19.

Caecilian Kapojos, misalnya, saat itu dia berhasil merawat ibundanya, Jeanne (74), hingga sembuh dari Covid-19 setelah sebulan perawatan di rumah mereka.

Baca juga: Ini Alasan Pemprov DKI Akan Tiadakan Isolasi Mandiri Pasien Covid-19

Caecil berbagi pengalamannya dengan memulau cerita ketika ibunya terpapar Covid-19 dengan gejala ringan pada pertengah Maret lalu. Awalnya, kata dia, ibundanya memutuskan ke rumah sakit karena mengeluhkan sakit maagh.

Namun, setelah dokter memeriksa lebih lanjut, ternyata Jeanne juga terkena pneumonia hingga akhirnya terdiagnosa telah terpapar virus corona tipe-2.

Akhirnya, Jeanne dirawat di rumah sakit swasta di Makassar pada 23 Maret 2020.

“Saat ibu saya sudah dinyatakan terpapar Covid-19, dia langsung dipindahkan ke ruang isolasi,” ucap Caecil kepada Kompas.com, Senin (8/9/2020).

Caecil mengatakan, ibunya sudah minta untuk dirawat di rumah setelah sempat mencicipi tiga hari opname di rumah sakit. Pasalnya, Jeanne merasa tidak nyaman di rumah sakit.

Jeanne tak mau makan bahkan psikisnya agak terganggu karena melihat dokter mengenakan hazmat yang mirip pakaian astronot. Apalagi kala itu Covid-19 baru-baru muncul di Indonesia.

Karena khawatir kondisi ibunya makin parah, Caecilia yang berdomisili di Jakarta langsung terbang ke Makassar untuk merawat Jeanne pada 30 Maret lalu.

“Saya langsung minta ke dokter untuk mengizinkan ibu dirawat di rumah,” ucap Caecil.

Baca juga: Politisi PDI-P Nilai Wacana Peniadaan Isolasi Mandiri di DKI Tidak Tepat, Mengapa?

Pulang dari rumah sakit, dokter membekali Jeanne dengan obat-obatan, antara lain obat batuk, obat lambung, antimual, obat antibiotik untuk paru, serta klorokuin.

Namun, obat klorokuin itu akhirnya dihentikan dokter karena diduga menjadi penyebab jamur pada lidah pasien dan membuatnya tidak nafsu makan.

Selama di rumah, semua kondisi pasien dipantau dokter melalui aplikasi WhatsApp.

“Saya diminta memantau napas, menghitung napas per menit, dan secara berkala melakukan video kondisi pasien tampak wajah dan dada, lidah dan bibir saat kesulitan makan. Saat pasien berjalan juga harus divideokan,” ujarnya.

Rawat pasien tanpa pakaian hazmat

Menurut Caecil, tak masalah isolasi mandiri di rumah karena Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dan pemerintah mengizinkan itu bagi pasien positif Covid-19 tanpa penyakit bawaan (komorbid).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com