Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Ketua DPRD Lebak yang Meninggal di Kamar Hotel Diduga Sakit

Kompas.com - 08/09/2020, 21:39 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, Banten, Dindin Nurohmat meninggal di Hotel Marilyn, Serpong diduga akibat sakit yang dideritanya.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan ketika dikonfirmasi terkait penyebab meninggalnya Dindin.

"Iya, diduga sakit," ujarnya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (8/9/2020).

Kendati demikian, Iman belum dapat menjelaskan secara rinci penyakit yang menyebabkan Ketua DPRD Lebak itu meninggal dunia saat berada di dalam kamar hotel tersebut.

Dia hanya menyebut bahwa dari keterangan saksi, Dindin sempat mengeluh sesak sebelum menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (6/9/2020).

Baca juga: Fakta Ketua DPRD Lebak Meninggal di Kamar Hotel: Ada Resep Obat hingga Keluarga Tolak Otopsi

Iman mengungkapkan bahwa Dindin datang dan menyewa kamar di hotel untuk menginap bersama salah seorang rekan perempuannya berinisial L.

"Pada jam 22.00 WIB masuk, jam 02.00 dini hari mengeluh sesak karena dadanya," kata Iman.

Melihat Dindin dalam kondisi tersebut, L segera menghubungi petugas hotel dan meminta untuk mendatangkan petugas medis.

Tak lama kemudian, petugas medis pun datang untuk memberikan pertolongan. Namun Dindin dinyatakan meninggal dunia.

"Sekitar pukul 04.30 WIB dinyatakan meninggal dunia," kata dia.

Adapun sampai saat polisi masih melakukan pendalaman untuk memastikan penyebab meninggalnya politisi Partai Gerindra itu.

Baca juga: Polisi Periksa Saksi untuk Ungkap Penyebab Kematian Ketua DPRD Lebak

Iman sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi di lokasi, termasuk L yang menjadi rekan menginap Dindin di hotel tersebut.

"Tapi kita belum bisa menyimpulkan apakah pacar, istri atau mungkin rekan kerjanya. Itu masih didalami, yang jelas dia yang hubungi petugas hotel untuk segera memanggil dokter," ujarnya saat dikonfirmasi Senin (8/9/2020).

Sementara itu, lanjut Iman, pihak keluarga menolak dilakukannya otopsi terhadap jenazah Dindin, karena tidak melihat ada tanda-tanda bekas kekerasan.

Sehingga, polisi pun kesulitan untuk segera menyimpulkan apa yang menjadi penyebab kematiannya.

"Penyebab kematian nanti kami simpulkan setelah periksa semua saksi lengkap. Yang diperiksa beberapa, mulai dari petugas hotel hingga rekan kerja yang menginap dengan almarhum," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com