Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kematian Pasien Covid-19 Meningkat di Bekasi, Petugas Pemakaman Mulai Kewalahan

Kompas.com - 10/09/2020, 15:45 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus kematian virus corona tipe-2 (SARS-CoV-2) di Kota Bekasi mengalami peningkatan.

Berdasarkan data per Kamis (9/9/2020) kemarin, ada 76 pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Sementara, ada 245 jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Terkait itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPU Disperkimtan Kota Bekasi, Yayan Sopian mengaku tukang gali pemakaman di TPU Padurenan sudah kewalahan menangani penambahan jenazah yang meningkat tiap harinya.

Adapun TPU Padueranan merupakan rujukan makam untuk protokol pasien Covid-19.

Menurut dia, situasi saat ini di pemakaman sama dengan awal munculnya Covid-19 di Kota Bekasi.

Baca juga: Anak-anak di Bekasi Terpapar Covid-19, Penyebabnya Diduga akibat Perilaku Orangtua

"Bukan mulai kewalahan, tetapi memang kewalahan. Ini sudah kaya awal Covid-19 lagi kondisinya,” kata Yayan saat dihubungi, Kamis (10/9/202).

Yayan mengatakan, ada empat hingga enam jenazah yang dibawa ke TPU Padurenan setiap harinya untuk dimakamkan sejak awal Agustus ini.

Padahal kata dia, pada Mei lalu jumlah jenazah sempat stagnan.

"Pas Mei sudah mulai satu satu jenazah yang dibawa ke makam. Nah sekarang jadi banyak lagi, tiap malam ada saja rumah sakit yang telepon kirim jenazah untuk dimakamkan. Ada tiga, empat jenazah lah yang dimakamkan,” ucap Yayan.

Mengatasi hal itu, Yayan menyampaikan kini ada penambahan personel yang bertugas untuk menggali makam.

Baca juga: Penyebaran Klaster Keluarga Kian Mengkhawatirkan, Begini Upaya Pemkot Bekasi Mengtasinya

Biasanya, hanya 9 tukang gali makam yang ditugaskan di TPU Padurenan.

"Ada 21 tukang gali, lalu 4 orang sama petugas penyemprotan disinfektan. Jadi ada penambahan ini diambil dari TPU Bekasi, jaga-jaga ada yang dimakamkan," kata Yayan.

Meski ada penambahan jumlah jenazah yang dimakamkan di TPU Padurenan, Yayan memastikan lahan tersebut masih cukup menampung jenazah. Adapun TPU Padurenan memiliki lahan seluas 12 hektar.

“Masih cukup, lahannya masih banyak. Karena untuk jenazah Covid-19 kami siapkan untuk menampung 200an. Kalau yang protokol Covid-19 memang tak bisa diprediksi, tetapi yakin masih cukuplah,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com