Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi Bertambah Signifikan, Berasal dari Klaster Industri

Kompas.com - 17/09/2020, 20:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

Sumber Warta Kota

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus positif corona atau Covid-19 di Kabupaten Bekasi mengalami penambahan signifikan, pada Kamis (17/9/2020).

Terjadi penambahan kasus positif corona di Kabupaten Bekasi mencapai 150 orang.

"Iya bertambah 150 orang positif corona," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah, saat dikonfirmasi, pada Kamis (17/9/2020), sebagaimana dikutip Warta Kota.

Baca juga: PSBB Bekasi Dilonggarkan, Angka Kematian Pasien Covid-19 di Kota Bekasi Naik Jadi 3,34 Persen

Alamsyah menerangkan, penambahan kasus baru positif corona berasal dari klaster industri.

Hal ini diketahui setelah dilakukan tracing pekerja yang kontak erat dengan pekerja yang sebelumnya dinyatakan positif corona.

"Umumnya kontak erat cluster industri," ucap Alamsyah.

Hingga hari ini, ada 100 lebih pekerja yang masih positif corona dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

"Hari ini juga pasien positif yang telah sembuh bertambah ada 110," lanjut dia.

Alamsyah menuturkan, pihaknya terus gencar melakukan tracing dari klaster industri.

Perusahaan juga diminta gencar melakukan tes swab kepada pekerjanya sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran.

"Area industri juga gencar dilakukan penyemprotan disinfektan. Perusahaan juga diminta untuk mengawasan secara ketat pekerjanya baik di area perusahaan maupun di luar," paparnya.

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Komunikasi Kabupaten Bekasi (Pikokabsi), hingga Kamis hari ini, total keseluruhan kasus positif corona di Kabupaten Bekasi sebanyak 1735.

Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh sebanyak 1535.

Hingga kini, kasus aktif atau yang masih positif ada sebanyak 200 orang, baik di rawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

Sedangkan jumlah yang meninggal sebanyak 48 orang. (Muhammad Azzam)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Penyebab Kasus Positif Corona Melonjak Tajam di Kabupaten Bekasi, Terbanyak dari Klaster Industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com