Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan: Malam Telah Larut, Penggali Kubur Belum Akan Pulang

Kompas.com - 20/09/2020, 08:34 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (19/9/2020) malam pukul 21.00 WIB. Kegiatan kunjungan itu Anies unggah di akun Instagram-nya, @aniesbaswedan.

Dalam unggahan itu tampak sejumlah penggali kubur masih bersiaga. Para petugas itu mengenakan seragam hijau-hijau, dilengkapi masker dan sepatu boot menunggu jenazah datang untuk dimakamkan.

Pekerjaan para penggali kubur itu kini memang lebih berat dari biasanya. Mereka menangani jenazah-jenazah orang yang meninggal karena wabah Covid-19.

Dalam keterangannya, Anies menyebutkan, ada 45 jenazah yang pusaranya belum kering. Puluhan jenazah itu baru dimakamkan hari itu, penyebabnya karena Covid-19.

Baca juga: Anies Cek Ketersediaan Lahan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Sabtu Malam

Di sana, Anies mengaku banyak mendengar cerita-cerita dari para penggali kubur. Bagaimana mereka bekerja di bawah terik matahari atau sorotan lampu malam.

Pada tengah malam, petugas tetap berjaga. Mereka akan menguburkan jenazah yang harus dimakamkan dengan protokol kesehatan pada malam itu juga.

"Malam telah larut, penggali kubur belum akan pulang. Menanti jika ada kewajiban lagi di tengah malam," tulis Anies di unggahannya itu.

Anies kemudian menghimbau warga Jakarta untuk tetap berdiam diri di rumah. Keluar rumah jika sangat penting saja. Jika harus keluar rumah, warga diingatkan untuk selalu menggunakan masker.

Cek ketersediaan lahan

Lurah Pondok Ranggon, M Nur Hilal sebelumnya mengatakan, kunjungan Anies tersebut dilakukan pada pukul 21.00 dan secara mendadak.

"Pengelola TPU pun enggak mengetahui kunjungan Pak Gubernur. Mungkin sengaja dilakukan mendadak biar enggak berkerumun," kata Hilal seperti dilaporkan Tribunnews.com.

Hilal yang tiba di TPU Pondok Ranggon beberapa saat sebelum Anies datang pun tak secara langsung mendampingi Anies.

Tim protokoler Anies melarang kerumunan sehingga Hilal hanya melihat dari area parkiran TPU tanpa mengetahui pasti maksud kedatangan.

"Tapi Pak Gubernur didampingi Binmas dan Babinsa Kelurahan Pondok Ranggon. Pak Gubernur menemui penggali makam dan berbincang dengan mereka," ujarnya.

Hilal, dengan mengutip keterangan para penggali kubur, mengatakan bahwa Anies hendak memastikan ketersediaan lahan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 di lokasi itu. Anies meminta kepada penggali makam agar diantar ke lahan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon.

"Keterangan dari koordinator penggali makam, Pak Gubernur menanyakan ketersediaan lahan dan kesehatan para penggali makam. Pak Gubernur sekitar 30 menit di TPU Pondok Ranggon," ujar Hilal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com