Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Bandara Bergelar Sarjana Kedokteran

Kompas.com - 25/09/2020, 09:27 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Tersangka kasus pelecehan seksual dan peniupan saat rapit test di Bandara Soekarno-Hatta, yaitu EF, diketahui memiliki gelar sarjana kedokteran (S.Ked).

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Polisi Ahmad Alexander Yurikho mengatakan, adanya gelar sarjana kedokteran tersangka itu berdasarkan keterangan PT Kimia Farma yang mempekerjaan EF untuk melakukan rapid test bagi penumpang pesawat.

"Kemarin penyidik telah mengambil keterangan pihak PT Kimia Farma dan didapatkan keterangan bahwa tersangka memiliki gelar akademis berupa sarjana kedokteran (S.Ked)," ujar Alex dalam pesan singkat, Jumat (25/9/2020).

Alex menjelaskan, gelar akademis tersangka nantinya akan dikonfirmasi ke universitas tempat tersangka disebutkan telah menjalani pendidikan.

Baca juga: Seorang Wanita Mengaku Alami Pelecehan Seksual Saat Rapid Test di Soekarno-Hatta

Alex mengatakan, tersangka disebut kuliah di salah satu universitas swasta di Sumatera Utara. Namun Alex tidak menyebutkan nama universitas tersebut.

"Akan penyidik pastikan status akademik dari tersangka dengan berkonfirmasi ke universitas swasta di Sumatera Utara," kata dia.

Alex juga menjelaskan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan memberikan keterangan resmi terkait status profesi tersangka sebagai tenaga kesehatan.

"IDI akan segera memberikan keterangan untuk lebih memastikan profesi dan status dari tersangka," ujar dia.

Kasus pelecehan seksual itu mencuat ke publik setelah korban, melalui akun Twitter-nya  @listongs, membeberkan apa yang dialaminya saat menjalani tes cepat (rapid test) Covid-19 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Awalnya, petugas berinisial EF itu mengatakan hasil tes cepat LHI reaktif. Kemudian oknum tersebut menawarkan tes ulang dan akan mengubah hasil tes cepat LHI.

Awalnya LHI ragu karena merasa ada sesuatu yang janggal dengan tawaran itu. Namun ia kemudian menyetujui. 

Setelah tes ulang dilakukan dan mendapatkan hasil, LHI pergi meninggalkan tempat tes. 

Namun tersangka ternyata mengejarnya dan meminta bayaran Rp 1,4 juta untuk tes terakhir yang dilakukan. Dengan terpaksa LHI kemudian mengirim uang ke rekening EF sebesar Rp 1,4 juta. 

Setelah mentrasfer uang, LHI justru mendapat pelecehan seksual dari tersangka. EF secara tiba-tiba mencium dan meraba-raba badan LHI. 

Baca juga: 8 Saksi Diperiksa dalam Kasus Pelecehan Seksual dan Penipuan di Bandara

LHI kemudian menuliskan kejadian yang dialaminya itu dalam sebuah unggahan di media sosial. Unggahan itu kemudian ramai diperbincangkan publik. Polisi pun kemudian bergerak.

Polres Bandara Soekarno-Hatta memberangkatkan tiga personelnya ke Bali untuk bertemu langsung dengan LHI untuk meminta keterangan dan dibuatkan laporan polisi. LHI bermukim di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com