JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah penumpang MRT Jakarta kembali menurun saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2 di Ibu Kota.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, jumlah penumpang sempat naik saat PSBB transisi di bulan Juli dan Agustus 2020 lalu.
"Di September karena pemberlakuan kembali PSBB 2 yang diperketat maka ridership kita penurunan," ucap William dalam diskusi virtual, Rabu (30/9/2020).
William menjelaskan, sebelum pandemi Covid-19, jumlah penumpang MRT Jakarta mencapai 100.000 per hari.
Lalu selama PSBB transisi pada Agustus 2020, sebanyak 524.000 penumpang dengan rata-rata 15.927 penumpang per hari.
Kemudian, pada September 2020, jumlah penumpang hingga Senin (28/9/2020), sebanyak 366.000 penumpang.
Meski demikian, William berharap PSBB ini bisa menekan angka penyebaran Covid-19.
"Kita berharap bahwa PSBB ini terus dapat efektif menekan kasus covid sehingga pada saat nanti direlaksasi jumlah penumpang MRT akan terus berjalan," jelasnya.
Selama penerapan PSBB, MRT Jakarta beroperasi dari pukul 05.00 sampai dengan 22.00 WIB dengan jarak antarkereta (headway) 5 menit pada jam sibuk dan 10 menit pada jam normal.
PT MRT Jakarta juga memberlakukan pembatasan jumlah penumpang, yakni 62-67 orang dalam satu kereta dengan mewajibkan penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: Wagub Ariza Sebut Warga Jakarta Semakin Patuh Protokol Kesehatan 2 Pekan Terakhir
Pemprov DKI memperbolehkan perusahaan swasta di luar kategori 11 sektor usaha non-esensial untuk beroperasi di kantor saat PSBB jilid dua.
Namun, kapasitas maksimal hanya 25 persen dari total pegawai.
Hal ini berbeda dengan aturan pada PSBB jilid satu yang mewajibkan usaha non-esensial mempekerjakan karyawannya dari rumah.
Sementara itu, kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 1.132 orang per Selasa kemarin.
Baca juga: 5 Wilayah Jakarta Catat Kasus Kematian akibat Covid-19 Lebih dari 100 Orang, Ini Sebarannya
Dengan demikian, kumulatif pasien positif Covid-19 di Ibu Kota sejak Maret adalah 73.309 orang.