Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh yang Diintimidasi Perusahaan karena Ikut Demo Bakal Diadvokasi

Kompas.com - 06/10/2020, 16:17 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA.KOMPAS.com - Koordinator Forum Buruh Kawasan Hilman Firmansyah mengatakan, 3.000 buruh sedang menjalankan aksi demonstrasi di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (6/10/2020).

Beberapa perusahaan memang ada yang mengizinkan karyawannya terjun dalam aksi penolakan UU omnibus law Cipta Kerja. Namun, ada juga yang melarang karyawan yang ikut aksi.

Bahkan, Hilman tak memungkiri ada buruh yang diintimidasi pihak perusahaan jika mereka ikut aksi.

Hilman berujar, hal buruk yang biasa menimpa buruh adalah pemotongan upah, kehilangan hak-hak sebagai karyawan, hingga terkena PHK.

Baca juga: UU Cipta Kerja Disahkan, Serikat Pekerja Desak Pemkot Lindungi Kesejahteraan Buruh di Tangsel

“Itu tidak tutup mata memang selama ini hal tersebut kerap terjadi,” kata dia saat dihubungi, Selasa (6/10/2020).

Jika ditemukan tindakan intimidasi perusahaan selama demonstrasi penolakan UU omnibus law, maka pihaknya tak segan membela buruh yang jadi korban.

Hilman mengaku siap memberikan pendampingan hukum untuk menindak aksi intimidasi yang dilakukan perusahaan.

“Kita akan tetap mendampingi dan mengadvokasi bila mana ada buruh-buruh dari pihak perusahaan atau manajamen, bung,” kata dia.

Baca juga: Ketentuan Upah Minimum yang Wajib Pekerja Tahu Setelah UU Cipta Kerja Disahkan...

Hilman berujar, pihaknya memiliki tim advokasi yang disediakan khusus untuk mendampingi para buruh yang jadi korban intimidasi perusahaan.

Namun, sejauh ini, Hilman belum menerima laporan adanya perusahaan yang memperlakukan secara tak adil karyawannya yang ikut aksi tolak UU omnibus law.

“Belum ada laporan dari kawan kawan buruh, nanti setelah aksi kita akan evaluasi , karena aksi ini berlansung dari tanggal 6,7, dan 8 Oktober,” kata dia.

Terlepas dari itu, sejauh ini aksi yang digelar kawanan buruh hari ini berjalan damai dan kondusif. Mereka tetap jalankan aksi di sekitaran kawasan industri dan tak lupa menerapkan protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com