Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2020, 17:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari hobi memelihara hewan, kini Patria Nugraha (30) mencoba peruntungan untuk beternak ikan cupang. Pandemi Covid-19 memaksanya mencari penghasilan tambahan demi menyambung hidup.

Patria adalah seorang penjaga kolam renang di sebuah sekolah internasional di Jakarta. Penghasilan total dari pekerjaan utamanya per bulan berkurang hingga 50 persen .

Sehari-hari sebelum pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, ia bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari mengajar renang secara privat. Namun, Covid-19 menghancurkan sendi-sendi perekonomian rumah tangganya.

"Ini pandemi ini parah sih. Kalau diam aja ga ngapa-ngapain, ini bisa mati perlahan. Makanya gue nyoba usaha," kata Patria saat ditemui di kediamannya di bilangan Jagakarsa, Jakarta pada Senin (5/10/2020) malam.

Baca juga: Kisah Pemilik Abuba Steak, Berawal dari Warung Tenda

Sebelum masa Covid-19, Patria bersama istrinya bisa mendapatkan Rp3 juta per bulan dari mengajar renang. Murid-murid di sekolah renang yang ia bina pun tak ada 

"Yang tadinya ngajar renang, ga bisa mengajar renang. Sama melatih di klub renang di sekolah. Itu sekolah renang buat bayi," tambahnya.

Penghasilannya dari mengikuti kompetisi burung kicau setiap bulannya sekitar Rp 500.000-Rp 1 juta pun hilang. Patria sendiri sering mengikuti dan memenangkan kompetisi burung kicau di sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya.

"Tadinya ada tambahan uang dari lomba burung. Sekarang kan PSBB jadi ga ada lomba burung kicau," kata laki-laki lulusan program D3 Universitas Indonesia dan S1 Universitas Padjajaran ini.

Memutar otak

Patria Nugraha (30), seorang guru olahraga yang mencoba beternak ikan cupang hias untuk menambah penghasilan di tengah masa pandemi Covid-19.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Patria Nugraha (30), seorang guru olahraga yang mencoba beternak ikan cupang hias untuk menambah penghasilan di tengah masa pandemi Covid-19.

Patria lalu memutar otak untuk memulai usaha beternak ikan cupang. Ia memanfaatkan sebidang lahan di rumahnya untuk mengawinkan dan memelihara ikan cupang hingga siap dijual.

Laki-laki kelahiran Jakarta ini mencoba memanfaatkan tren ikan cupang hias yang melanda Jakarta dan sekitarnya. Saat ini, ada sejumlah masyarakat yang mencoba memperjualbelikan ikan cupang hias baik secara offline maupun online.

"Bisnis ikan cupang lagi lumayan sih. Banyak yang nyari untuk didagangin. Jadi saya nernak buat suplai pedagang," ujarnya.

Baca juga: Kisah Pulau Paling Terpencil di Dunia, Tak Terjamah Virus Corona dan Bisa Dengar Suara Rumput

Sejak bulan Februari, ia mulai meriset kebutuhan untuk beternak ikan cupang hias. Ia memanfaatkan Youtube, Facebook, dan Instagram untuk belajar menernak ikan cupang hias,

"Awal suka cupang pas SD, itu cupang aduan. Sekarang, gue coba lakuin yang gue bisa dan bisa ngehasilin sesuatu. Gue coba produktif di masa pandemi Covid-19," tambah Patria.

Bermodalkan uang Rp500.000, ia membeli sepasang ikan cupang plakat milik orang dari Tangerang lewat Facebook. Kemudian, ia mencoba mengawinkan ikan cupang tersebut. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com