BEKASI, KOMPAS.com - Beredar video pelajar STM yang akan ikut aksi unjuk rasa terjaring razia Polres Metro Bekasi Kota di kawasan Rawa Panjang, Bekasi Timur, Rabu (7/10/2020) siang tadi.
Di dalam video tersebut, tampak para pelajar menggunakan seragam putih abu-abu. Mereka tampak duduk berjejer sambil diperiksa satu per satu tasnya.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko mengatakan, ada sebanyak 99 pelajar yang terjaring dalam razia itu. Mereka dijaring saat akan berangkat demo tolak UU Cipta Kerja di Gedung DPR.
"Tadi pada saat kita melakukan patroli untuk memastikan situasi wilayah Kota Bekasi aman kondusif, diperjalanan terlihat ada pelajar yang menaiki truck dengan jumlah 99 orang. Itu yang rencananya akan berankat ke Jakarta," ujar Wijonarko saat dikonfirmasi, Rabu ini.
Baca juga: 64 Anak Berencana Demo di DPR, Wakapolres Jaksel: Kalau Ditanya, Mereka Ikut-ikutan
Wijonarko mengatakan, pelajar itu langsung diadang polisi dan diturunkan dari truck.
Langsung di tempat kejadian perkara, polisi memeriksa tas masing-masing pelajar tersebut dan mendatanya. Polisi juga lakukan pembinaan terhadap 99 pelajar tersebut.
"Dari hasil penggeledahan tidak ditemukan (senjata tajam), namun kita tetap melakukan pembinaan kepada mereka supaya kejadian ini tidak terulang kembali," kata dia.
Para pelajar STM yang terjaring razia tersebut adalah pelajar asal Cibitung dan Karawang.
Ia mengatakan, polisi akan terus mengantisipasi aksi unjuk rasa di wilayahnya. Pasalnya hari ini pihak aparat menerjunkan 337 personel di perbatasan Kota Bekasi.
Baca juga: 89 Remaja Diamankan Saat Hendak Demo ke DPR, Dua di Antaranya Positif Covid-19
Hal itu untuk mencegah massa aksi yang hendak ke luar Kota Bekasi.
"Oleh karena itu upaya yang kita lakukan adalah dalam rangka mengantisipasi supaya kondisi tetap aman dan kondusif," kata dia.
Dia mengimbau agar orangtua mengawasi anak-anaknya untuk tidak keluar rumah dan ikut aksi unjuk rasa.
"Kiranya kepada orang tua dalam kondisi Pandemi Covid-19 bisa menjaga anaknya untuk tidak melakukan aksi. Apalagi melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat dengan memberikan arahan, bimbingan untuk tetap belajar dari rumah secara virtual, sehingga ilmunya bisa bertambah juga dan wawasan yang dimiliki ini bisa bertambah dalam rangka meraih cita-cita nya di masa depan," tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.