Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Sempat Dilempari Batu dan Petasan, Polisi Pastikan Situasi Aman

Kompas.com - 08/10/2020, 21:15 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan situasi di Istana Negara masih kondusif walaupun massa demonstran penolakan pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja berkumpul di Simpang Harmoni dan sekitar Bundaran Hotel Indonesia.

"Sampai dengan saat ini, (Istana Negara) masih aman. Kita masih melakukan penyekatan khususnya Istana, masih aman," kata Yusri dalam siaran Kompas TV, Kamis (8/10/2020).

Menurut Yusri, massa yang sebelumnya berkumpul di sekitar Simpang Harmoni dan Bundaran Hotel Indonesia sudah mulai membubarkan diri.

"Memang beberapa massa masih berkumpul di sekitar Harmoni, tapi di Bundaran HI mulai berkurang, kemudian juga di Sarinah mulai berkurang. Kendaraan mulai bisa lewat," ujar Yusri.

Baca juga: Istana Kepresidenan Dilempari Batu dan Petasan

Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/10/2020) malam, dilempari batu dan petasan oleh sejumlah orang tidak dikenal.

Informasi yang dihimpun Kompas.com menyebut, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.20 WIB. Awalnya, massa yang semula berunjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja bertahan di Simpang Harmoni hingga ke Jalan Juanda.

Massa yang berada di Jalan Juanda kemudian melempar batu ke dalam Kompleks Istana Kepresidenan.

Ada pula yang melemparkan petasan. Diketahui, Jalan Juanda berada persis di depan Gedung Istana Negara. Jaraknya sekitar 60 meter yang hanya dibatasi taman, jalan Kompleks Istana dan pagar besi setinggi sekitar 4 meter.

Baca juga: Gedung Setneg di Kompleks Istana Kepresidenan Terkena Lemparan Batu

 

Namun, batu tidak mengenai Istana Negara. Batu yang dilempar massa mengenai gedung di samping Istana Negara.

Petasan pun hanya meledak di jalan kompleks Istana. Gedung yang jadi sasaran massa itu diketahui untuk pintu keluar-masuk tamu Istana, ruang wartawan dan ruang pengamanan dalam. Belum terpantau adanya kerusakan.

Terkena Gedung Setneg

Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membenarkan bahwa gedung Sekretariat Negara yang berada di Kompleks Istana Kepresidenan terkena lemparan batu ketika terjadi aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja.

"Di (Gedung) Setneg yang (menghadap) di Jalan Veteran," kata Heru saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/10/2020). "Itu kayaknya gedung jaga, penjagaan, secdoor," kata dia.

Heru menambahkan, tak ada pegawai istana ataupun Paspampres yang terluka akibat peristiwa pelemparan batu. Batu yang sampai lolos masuk ke kompleks Istana juga tidak banyak.

"Enggak ada (yang terluka), (batunya) satu dua biji saja," kata Heru.

Baca juga: Liput Demo Omnibus Law, 3 Mahasiswa Wartawan GEMA PNJ Hilang Sejak Siang

 

Heru mengatakan, seharusnya aparat menahan para demonstran di Harmoni sehingga tidak dapat berbelok ke Jalan Veteran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com