JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sebelum selama satu bulan dilakukan secara ketat.
Anies mengklaim terjadi pelambatan penularan kasus dengan tingkat resiko sedang. Selama PSBB pengetatan, penularan Covid-19 paling banyak ditemukan di permukiman penduduk.
Maka dari itu, mulai hari ini, Senin (12/10/2020), Pemprov DKI Jakarta resmi memberlakukan kembali PSBB transisi dengan sejumlag kelonggaran yang diterapkan.
Baca juga: 7 Pembatasan dan Larangan Selama PSBB Transisi Jilid 2, Berkerumun hingga Sekolah Tatap Muka
Misalnya, rumah makan kini boleh makan di tempat, tempat wisata boleh dibuka, bioskop dan gym juga sudah boleh dibuka.
Kapasitas karyawan di tempat kerja juga sudah boleh ditingkatkan. Meski demikian, pengawasan protokol kesehatan akan dilakukan secara ketat dan warga diminta tetap patuh agar grafik penularan Covid-19 di Jakarta bisa melandai.
Baca juga: Ini Jenis Aktivitas Usaha yang Dibuka Selama PSBB Transisi Jilid 2
Berita soal penerapan kembali PSBB transisi Jakarta mulai hari ini hingga 25 Oktober itu menjadi berita terpopuler Megapolitan Kompas.com.
Berikut empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan mencabut rem darurat alias pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diperketat. Artinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memberlakukan PSBB transisi selama dua pekan mulai 12 hingga 25 Oktober 2020.
Alasan dicabutnya rem darurat adalah adanya pelambatan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota selama sebulan pemberlakuan PSBB yang diperketat.
"Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, tampak adanya pelambatan kenaikan kasus positif dan kasus aktif meski masih terjadi peningkatan penularan," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Minggu (11/10/1020).
Baca juga: PSBB Transisi, MRT Jakarta Beroperasi Pukul 05.00 hingga 21.00 WIB
"Melihat hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta memutuskan mengurangi kebijakan rem darurat secara bertahap dan memasuki PSBB masa transisi dengan ketentuan baru selama dua pekan ke depan, mulai tanggal 12 - 25 Oktober 2020," sambung dia.
Seperti diketahui, lonjakan kasus Covid-19 pada awal bulan September membuat Pemprov DKI menarik rem darurat dan memberlakukan PSBB yang diperketat selama dua pekan yakni 13 hingga 27 September 2020.
PSBB yang diperketat kemudian diperpanjang selama dua pekan mulai 28 September hingga 11 Oktober 2020.
Baca selengkapnya di sini.
Pemprov DKI Jakarta kembali mengembalikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi setelah sebulan penuh menjalankan PSBB secara ketat.