DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok, Jawa Barat masuk dalam deretan kota dan kabupaten yang menjadi perhatian Presiden RI Joko Widodo baru-baru ini, karena jumlah pasien Covid-19 yang tinggi.
"Dua minggu ke depan diprioritaskan untuk 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 yang menyumbang 30 persen total kasus aktif nasional," kata Jokowi saat rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/10/2020).
Menurut Jokowi, wilayah itu tersebar di Kota Ambon, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Jayapura, Kota Padang, dan Kota Pekanbaru.
Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Depok Capai 1.564 Orang, Terbanyak Selama Pandemi
Menanggapi hal itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Sri Utomo menganggap perhatian sejenis itu mestinya diberikan sejak dulu.
"Seharusnya dari dulu karena Depok yang memulai," ujar Sri pada Senin (12/10/2020), merujuk pada temuan pertama kasus Covid-19 di Indonesia terjadi pada warga Depok.
"Artinya, kalau Depok yang memulai, harus dikonsentrasikan dong. Harusnya konsentrasi, baik pikiran, tempat, apa pun agar dibantu Depok ini," katanya.
Sri enggan menyebut sorotan Jokowi terhadap Depok sebagai perhatian yang terlambat diberikan.
Baca juga: Wisma Makara UI Terganjal Nomenklatur untuk Tampung Pasien Covid-19 di Depok
Menurut dia, lebih baik kini fokus untuk menurunkan laju pertumbuhan kasus Covid-19 di Depok yang terus mencapai puncak saat ini, ketimbang berdebat soal terlambat atau tidaknya perhatian itu.
Ditambah lagi, arus pergerakan penduduk ke DKI Jakarta kini akan semakin tinggi karena PSBB di Ibu Kota kembali diperlonggar.
"Tidak menyalahkan presiden, tidak, presiden sudah pusing itu. Tapi, mulai sekarang, gubernur atau siapa pun juga harus memikirkan Kota Depok. Penduduknya 2 juta lebih, luasnya dalam 1 kilometer (persegi) bisa berapa orang. Itu harusnya dipikirkan," jelas Sri.
"Banyak, hampir semuanya butuh. Alat kesehatan kita butuh, isolasi mandiri untuk orang tanpa gejala juga butuh, penanganan butuh. Jaring pengaman sosialnya juga butuh. Maka mari kita kerja sama," imbuhnya.
Kasus Covid-19 di Depok kini telah mencapai 5.565 kasus hingga data terbaru dilaporkan kemarin, Minggu (11/10/2020).
Jumlah ini adalah yang terbanyak di wilayah Bodetabek maupun Jawa Barat.
Dari angka itu, sebanyak 1.564 pasien masih ditangani. Jumlah kasus aktif ini merupakan yang tertinggi sejak pandemi melanda Depok, jauh di atas puncak gelombang pertama pada Mei lalu yang hanya 383 pasien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.