Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Sebut Oppo Bakal Bangun Pabrik di Tangerang, Butuh 8.000 Pekerja

Kompas.com - 14/10/2020, 11:02 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kota Tangerang disebut kedatangan investor di masa pandemi Covid-19 yang siap menyerap 8.000 tenaga kerja.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, investor tersebut merupakan pabrik ponsel pintar asal China.

"Kota Tangerang alhamdulillah ada investor yang cukup besar, membuka lapangan kerja. Ada (pabrik ponsel) Oppo kurang lebih 8.000 lapangan kerja," ujar dia saat dihubungi, Rabu (14/10/2020).

Arief mengatakan, kemungkinan penyerapan tenaga kerja juga akan bertambah mengingat pabrik smartphone tersebut juga akan membawa suplier mereka ke Kota Tangerang.

"Dia juga menarik supliernya, kalau kemarin ekspose, dia bikin pabrik 8.000 (tenaga kerja), suplier kita sedang jajaki," kata Arief.

Adapun tenaga kerja yang akan diserap dari jenjang Sekolah Menengah Atas dan Sarjana.

"Kemarin mereka butuhnya 8.000 tenaga SMA untuk asembling, sarjana kurang lebih 100 ya," tutur Arief.

Dengan hadirnya pabrik ponsel pintar asal China tersebut, Arief berharap bisa memulihkan perekonomian di Kota Tangerang.

Sekaligus, lanjut Arief, bisa menjadikan Kota Tangerang sebagai pusat industri elektronik di Indonesia.

"Kita berharap Tangerang nantinya jadi pusat industri elektronik," kata dia.

Arief menambahkan, wilayahnya memang strategis yang bisa menarik perhatian investor. Kondisi itu yang menjadi nilai tambah meski Upah Minimum Kota di Kota Tangerang relatif tinggi.

"Karena daerah perlintasan itu, Tangerang paling strategis," kata dia.

Arief mengatakan, investor tertarik karena Bandara Soekarno-Hatta berada di Kota Tangerang.

Selain itu, Kota Tangerang terhubung dengan beragam akses jalan tol, yakni Tol Bandara Soekarno-Hatta dan Tol Jakarta-Merak.

"Ke depan ada Tol Sunter-Semanan-Balaraja melintas di Kota Tangerang," tutur dia.

Itulah sebabnya, kata Arief, investor yang memang ingin menggarap pasar Indonesia, Tangerang bisa jadi pilihan pusat bisnis mereka.

"Walaupun UMK cukup tinggi, dia (investor) mempertimbangkan logistik yang lebih murah karena akses mudah kemana-mana," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com