Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2020, 10:54 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi kembali diterapkan di Jakarta sejak Senin (12/10/2020). Hal ini berimbas pada diperbolehkannya berbagai destinasi wisata untuk kembali dibuka.

Meski demikian, beberapa museum di Jakarta Barat mengaku masih sepi pengunjung sejak kembali dibuka.

Salah satunya ialah Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fathillah yang telah dibuka sejak Selasa (13/10/2020).

"Masih agak sepi sih. Belum terlalu (banyak). Mungkin orang-orang juga masih takut (Covid-19)," ujar pihak pengelola Museum Fatahillah ketika dihubungi Kamis (15/10/2020).

Sepinya pengunjung, dinilai karena imbas warga yang cenderung tidak banyak berpergian di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Mau Rekreasi ke TMII Saat PSBB Transisi Jilid 2? Ini Syaratnya

Pihaknya menyatakan bahwa Museum Fatahillah juga telah menerapkan berbagai protokol kesehatan untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi yang masih melanda Indonesia.

"Pakai masker, cuci tangan di depan itu juga sudah disediakan," tuturnya.

Hal serupa ditemui di Museum Tekstil yang terletak di kawasan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat.

"Pengunjung yang datang belum terlalu signifikan banget sih. Orang-orang masih was-was juga. Kalau Senin, Selasa itu ya kurang lebih lima orang-an," ujar Dimas, selaku pengelola Museum Tekstil.

Ia mengungkapkan belum ada juga rombongan yang hadir sejak dibukanya museum dari Senin (12/10/2020).

Dimas mengungkapkan bahwa hal ini salah satunya disebabkan oleh masih minimnya informasi yang diperoleh masyarakat berkait telah dibukanya destinasi wisata di Jakarta.

Seperti Museum Fatahillah, Museum Tekstil juga menerapkan berbagai protokol kesehatan Covid-19. 

Baca juga: 5 Perbedaan Wisata Ancol antara PSBB Transisi Jilid 2 dan 1, Apa Saja?

Jumlah rombongan yang diperbolehkan masuk pun dikurangi 50 persen, dari maksimal kapasitas 30 orang, ke maksimal kapasitas 15 orang pengunjung per rombongan saja.

Dilansir dari itus resmi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dinaskebudayaan.jakarta.go.id, terdapat 21 destinasi wiata di Jakarta yang kembali buka sejak 12 Oktober 2020, seiring dengan diberlakukannya PSBB Transisi di Jakarta.

Berikut adalah rincian destinasi wisata tersebut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Senangnya Emak-emak Ikut “Sekolah Lansia” di Cempaka Putih: Berasa ABG Lagi!

Senangnya Emak-emak Ikut “Sekolah Lansia” di Cempaka Putih: Berasa ABG Lagi!

Megapolitan
Protes Wacana Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, F-Demokrat DKI: Apa Artinya Otonomi?

Protes Wacana Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, F-Demokrat DKI: Apa Artinya Otonomi?

Megapolitan
10 Pintu Air untuk Kendalikan Banjir di Jakarta Timur Rampung Dibangun

10 Pintu Air untuk Kendalikan Banjir di Jakarta Timur Rampung Dibangun

Megapolitan
Minta Sumbangan ke Warga, WN Pakistan Ditangkap di Cengkareng

Minta Sumbangan ke Warga, WN Pakistan Ditangkap di Cengkareng

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, F-Demokrat: Jangan Cabut Suara Rakyat!

RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, F-Demokrat: Jangan Cabut Suara Rakyat!

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Truk Bermuatan Babi Terguling di Tol Jagorawi

Sopir Diduga Mengantuk, Truk Bermuatan Babi Terguling di Tol Jagorawi

Megapolitan
RS Polri Pastikan Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa

RS Polri Pastikan Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa

Megapolitan
Dinkes DKI Buka Sentra Vaksinasi Covid-19, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Dinkes DKI Buka Sentra Vaksinasi Covid-19, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Megapolitan
Curiga 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah Alami Luka Lebam, Polisi Lakukan Pemeriksaan Histopatologi

Curiga 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah Alami Luka Lebam, Polisi Lakukan Pemeriksaan Histopatologi

Megapolitan
Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Merintih Saat Dianiaya Suami, Bilang “Jangan Pak, Ampun”

Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Merintih Saat Dianiaya Suami, Bilang “Jangan Pak, Ampun”

Megapolitan
Seandainya Polisi Segera Tangani KDRT Suami-Istri di Jagakarsa, Mungkinkah 4 Anaknya Bisa Terselamatkan?

Seandainya Polisi Segera Tangani KDRT Suami-Istri di Jagakarsa, Mungkinkah 4 Anaknya Bisa Terselamatkan?

Megapolitan
4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Meninggal dalam Waktu Hampir Sama

4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Meninggal dalam Waktu Hampir Sama

Megapolitan
Harga Cabai di Pasar Tomang Barat Makin 'Pedas', padahal Kualitasnya Menurun

Harga Cabai di Pasar Tomang Barat Makin "Pedas", padahal Kualitasnya Menurun

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, F-Demokrat: Kemunduran Demokrasi

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, F-Demokrat: Kemunduran Demokrasi

Megapolitan
Kenapa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Tak Langsung Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT?

Kenapa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Tak Langsung Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com