JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memasuki masa kepemimpinan tiga tahun pada 16 Oktober 2020 kemarin.
Anies dilantik bersama Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017.
Baca juga: 3 Tahun Anies, Tanda Tanya Sepinya Peminat Rumah DP 0 hingga Polemik Anggaran
Saat berkampanye, Anies berjanji akan membangun atau menata kembali Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kini, pelan-pelan Anies beserta Pemprov DKI mulai membangun kembali kampung tersebut.
Pernah digusur Ahok
Pada era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Kampung Akuarium digusur pada 11 April 2016.
Permukiman warga digusur karena Ahok ingin membangun sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan. Tanggul juga harus dibangun untuk mencegah air laut masuk.
Selain itu, dalam proses pengurukan seusai penertiban, Pemprov DKI menemukan benteng peninggalan zaman Belanda yang tenggelam di dekat permukiman. Ahok pun berencana merestorasi benteng itu.
Baca juga: Fraksi PKB-PPP Soroti Tak Maksimalnya Rumah DP Rp 0 pada 3 Tahun Kepemimpinan Anies
"Di sana tuh ada pos penjaga untuk berdiri prajurit, begitu. (Bentuk) yang asli kan masih ada, tetapi ada yang di bawah (tenggelam), termasuk pintu bulatnya. Nah, kita mau balikin," kata Ahok, pada 12 Mei 2016.
Penemuan cagar budaya membuat Ahok semakin tidak bisa memenuhi permintaan warga membuat kampung susun di Kampung Akuarium.
Apalagi, lahan itu merupakan milik badan usaha DKI Jakarta, yaitu Perumda Pasar Jaya.
Menurut Ahok, sebelum menjadi sebuah kampung, ada pasar yang berdiri di tanah itu. Namun, lahan itu diambil alih warga untuk membangun tempat tinggal.
"Dilihat dong sejarahnya, kapan mereka menjarah. Itu tanah negara. Ketika kita buat pasar, dijarah juga, didudukin buat rumah," ujarnya.
Anies janji bangun Kampung Akuarium
Namun, Anies kemudian berjanji untuk membangun kembali kampung tersebut.
Pemprov DKI kemudian mulai membangun tiga blok selter untuk warga Kampung Akuarium pada Januari 2018. Pada April 2018, selter itu rampung dibangun.
Rencana pembangunan selter muncul setelah Anies mengundang warga dari 16 kampung yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) untuk rapat bersama.
Baca juga: 3 Tahun Kepemimpinan Anies, Ini Catatan dari Fraksi Gerindra sebagai Pengusung
Selter itu dibangun karena masih banyak warga yang bertahan meski harus tinggal di atas puing-puing Kampung Akuarium.
Selter memiliki luas 3,5x 6,5 meter persegi dan dibangun berbahan dasar tripleks pada bagian dinding, sedangkan tiang dan atap rumah menggunakan baja ringan. Langit-langit rumah dilapisi dengan bahan penyerap panas.
Pemprov DKI juga membangun 16 pintu toilet untuk satu blok, 8 toilet untuk laki-laki, dan 8 toilet untuk perempuan.
Pemprov DKI juga mengembalikan status kependudukan warga Kampung Akuarium yang sebelumnya digusur. Pengembalian status kependudukan ini merupakan keputusan Anies.
Baca juga: 3 Tahun Anies, Mendapat Wagub hingga Silang Pendapat dengan Pemerintah Pusat
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta saat itu, Edison Sianturi, mengatakan, warga yang mendapat KTP menempati selter-selter yang dibangun Pemprov DKI.
"Kami sudah memberikan 166 KTP dan 79 kartu keluarga. Itu sebanyak selter-selter di sana, kami sudah berikan, baik di blok A, B, dan C," ujar Edison, 17 April 2018.
Bangun lewat CAP
Anies berjanji membangun ulang Kampung Akuarium dengan konsep community action plan (CAP). Warga dilibatkan untuk membangun kampung mereka.
Warga pun menyerahkan maket dan konsep rumah baru kepada Anies saat peringatan dua tahun penggusuran Kampung Akuarium pada 14 April 2018.
Maket rumah yang diusulkan warga terdiri atas rumah tak bertingkat dan bertingkat dua serta berkonsep rumah panggung.
Baca juga: 3 Tahun Kepemimpinan Anies, PSI Minta Lebih Transparan dan Prioritaskan Program Mendesak
Warga ingin memanfaatkan ruang di bawah rumah menjadi ruang parkir kendaraan dan sarana usaha mereka, seperti becak atau gerobak.
Ia menyambut rancangan rumah impian warga dalam bentuk maket dengan harapan sebagai tempat tinggal baru untuk Kampung Akuarium.
"Mudah-mudahan ini menjadi penanda bahwa insya Allah di hari ke depan kebahagiaan itu akan bisa semakin besar," ujar Anies saat itu.
Groundbreaking Kampung Akuarium
Setelah melalui pembahasan cukup panjang, Pemprov DKI Jakarta melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Kampung Susun Akuarium pada Senin (17/8/2020).
"Sore hari ini kita lakukan peletakan batu pertama Kampung Susun Akuarium. Aspirasi masyarakat dibahas bersama-sama sehingga akhirnya muncullah konsep kampung susun. Desainnya pun dirancang bersama sama dengan masyarakat," kata Anies.
Baca juga: 3 Tahun Kepemimpinan Anies, Fraksi PSI Nilai Ada 10 Kemunduran di Jakarta
Menurut Anies, hunian layak ini diwujudkan dengan pembangunan berkonsep kampung susun.
Konsep ini merupakan buah pikiran empat komponen yang terdiri dari unsur masyarakat, ahli, fasilitator, dan pemerintah.
"Hari ini kita mulai program itu. Tapi tuntas, pada saat warga masuk ke rumah. Perencanaan kampung ini harus menjadi contoh penataan kampung di Jakarta. Kampung merupakan bagian sejarah kota ini. Karena itu, kampung harus terus hidup berkembang, mengikuti kemajuan zaman," kata Anies.
Nantinya, di atas lahan lebih kurang 10.300 meter itu bakal dibangun 241 hunian yang terdiri dari 5 blok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.