Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Pemprov DKI Bongkar Rumah di Bantaran Sungai, Komisi D DPRD: Itu Bahaya

Kompas.com - 21/10/2020, 15:37 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan mendukung langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan membongkar rumah-rumah yang dibangun di bantaran sungai.

Judis berujar, ia mendukung hal tersebut dengan dua alasan yang kuat. Yakni soal keselamatan warga dan untuk penanggulangan banjir.

"Yang pertama, tinggal di bantaran sungai atau kali itu kan berbahaya bagi warga kita, rentan longsor dan lain lain. Yang kedua, salah satu upaya penanggulangan banjir ya adalah dengan melakukan normalisasi sungai atau kali, ya mau tidak mau harus pelebaran," ucap Judis saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Penindakan Bangunan di Bantaran Sungai di Jakarta Perlu Ketegasan Gubernur

Meski dinilai cukup terlambat karena baru diwacanakan setelah 3 tahun kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, namun keputusan tersebut harus bisa segera dijalankan sebagai salah satu upaya penanggulangan banjir.

"Mudah-mudahan dalam 2 tahun beliau memimpin ini bisa banyak yang dikerjakan dan fokus terhadap penanggulangan banjir. Dan perlu diingat bahwa normalisasi sungai itu hanya salah satu upaya, perbaikan drainase kota dan pemukiman saya rasa juga penting untuk diperbaiki," kata dia.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta ini pun meminta pengertian kepada warga agar tak keberatan bila direlokasi.

"Untuk itu kami mohon pengertian dari warga masyarakat yang mungkin perlu direlokasi, ada program Pemprov DKI Jakarta yaitu dengan pindah ke rumah susun yang banyak dibangun di DKI Jakarta ini," ujar Judis.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta akan membongkar rumah-rumah yang dibangun di bantaran sungai. Rumah-rumah tersebut diduga menyebabkan banjir saat musim hujan.

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau akrab disapa Ariza mengatakan, pihaknya tak ingin ada peristiwa banjir dan longsor seperti yang terjadi di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Peristiwa banjir itu disebabkan curah hujan tinggi dan turap yang longso. Material longsoran turap mengakibatkan anak Kali Setu meluap hingga menyebabkan banjir mencapai 1,5 meter dan merendam rumah warga yang berada di lokasi lebih rendah.

"Kita akan menertibkan, mohon maaf, perumahan yang melanggar ketentuan yang dapat menyebabkan banjir seperti kemarin di Ciganjur ada sungai tertutup oleh longsoran dinding dan satu bangunan yang melanggar," kata Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2020).

Pemprov DKI, lanjut Ariza, telah berkomitmen untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan di antaranya mengeruk lumpur di sungai-sungai Ibu Kota, membangun sodetan, hingga menyiapkan pompa air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com