Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Disebut Akan Punya Lokasi Isolasi Khusus OTG

Kompas.com - 28/10/2020, 14:58 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pejabat Sementara Wali Kota Depok Dedi Supandi menyebut wilayahnya akan punya satu lokasi isolasi khusus pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan.

"Ada satu rencana, solusi dari pihak swasta, full swasta, dengan pembiayaan swasta, mereka ingin memberikan CSR-nya untuk penanganan Covid-19," ujar Dedi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (28/10/2020).

Ia berharap, penyediaan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 dari hasil CSR ini bisa dikebut karena tidak perlu melewati jalur birokrasi.

"CSR lagi berproses, tempatnya sudah ada, cuma nanti swasta dengan swasta, nanti silakan kalau sudah deal kami terima. Karena tidak harus ada batasan hotel bintang 3 atau apa," jelas Dedi.

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di Depok Bertambah 84 Orang Kemarin

Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga telah mengajukan lokasi lain untuk isolasi khusus OTG Covid-19 berupa hotel bintang 3, sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Namun, saat ini pengajuannya masih berproses di tahap administratif.

Sebagai informasi, Depok sebelumnya hampir memiliki lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Wisma Makara Universitas Indonesia.

Namun, rencana itu sirna hanya gara-gara nomenklatur "wisma" padahal fasilitasnya menunjang, sedangkan kriteria yang diterima pemerintah mengharuskannya berstatus "hotel".

Lalu, pada Senin lalu, komunitas Barisan Bangun Negeri (BBN) berinisiatif mendirikan rumah isolasi khusus OTG di Pondok Cina, tetapi kapasitasnya hanya 15 orang.

Baca juga: [UPDATE] Sepekan Terakhir, Kecamatan Cipayung Catat Tambahan Pasien Covid-19 Terbanyak di Depok

Sejatinya, Depok sudah berinisiatif menyediakan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di RS Citra Medika pada awal masa pandemi.

Namun, jumlah kasus Covid-19 pada awal masa pandemi dengan saat ini terpaut sangat jauh, sehingga lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 perlu ditambah.

Apalagi, sejak September lalu, klaster Covid-19 di lingkungan keluarga mendominasi kasus-kasus infeksi virus corona di Depok.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok pada Senin lalu, 81 persen atau 1.080 pasien Covid-19 di Depok isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Padahal, belum tentu seluruh pasien yang isolasi mandiri tinggal di rumah yang representatid karena rumahnya dihuni oleh banyak orang atau harus tinggal satu atap dengan kalangan rentan, seperti balita dan lansia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com